WALAI.ID, MAROS – Bau Arifah alias Eva (25), pendaki perempuan yang dinyatakan hilang digunung Abbo, Lingkungan Panaikang, Kelurahan Leang-Leang, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, minggu 6 Juni 2021 pukul 12.00 wita lalu, hingga saat ini belum juga ditemukan.
Hari ini sudah memasuki hari kedua pencarian. Sejak pagi tadi tim search and rescue (SAR) gabungan mulai melakukan penelusuran dilokasi kejadian.
Eva sendiri diketahui sebagai alumni fakultas teknik di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ). Sebulan lalu ia datang ke Makassar lantaran ibunya meninggal dunia.
Selama di Jakarta hingga saat ini, Eva merupakan pengurus aktif di organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Jakarta Pusat (Jakpus) dan menjabat sebagai sekretaris bidang Immawati.
Ketua bidang media PC IMM Jakpus Idhar Mahasen, saat dihubungi membenarkan perihal itu. Idhar bilang, Eva tercatat sebagai kader sejak tahun 2015 lalu. Bahkan setelah lulus kuliah pada tahun 2020 ia masih aktif sebagai pengurus.
“Eva ini dikenal sebagai orang yang tidak terlalu mengekspos dirinya. Tapi, Eva orangnya gampang bergaul, tegas dan mau belajar banyak tentang hal baru,” kata Idhar. Selasa (8/6/2021).
Idhar menceritakan, pada bulan lalu tepatnya 27 Mei 2021. Eva sempat berdiskusi aktif di grup whatsapp pengurus IMM Jakpus. Dalam potongan percakapan itu, ia berencana menggelar halal bihalal khusus immawati.
“Rencananya mau buat, tapi belum terkonsep matang. Mungkin maksudnya mau mengadakan tatap muka di zoom meeting atau platform semacamnya karena masih pandemi. Beliau tetap ingin mengadakan kegiatan itu meski masih berada di Makassar,” ungkap Idhar.
Mendengar kabar hilangnya Eva digunung Abbo, Kabupaten Maros kata Idhar membuat keluarga besar IMM Jakpus terkejut. Ia bersama pengurus IMM meminta kadernya untuk menggelar sholat tahajjud secara serentak setiap malam.
“Untuk itu kami memohon sekiranya teman-teman semua ikut mendoakan agar beliau segera ditemukan dengan keadaan selamat,” harapnya.
Kurang lebih 48 jam lamanya ia dinyatakan hilang. Ia melakukan pendakian bersama sembilan orang rekannya yang tergabung dalam komunitas Mandara Rescue. (*)