News  

Kemenperin Genjot SDM Industri Hadapi Indonesia Emas 2045

Walai.id, Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menegaskan komitmennya untuk mendukung terwujudnya visi Indonesia Emas 2045 sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025–2045. Upaya ini dilakukan melalui penguatan sektor industri yang inklusif dan berkelanjutan, serta pengembangan sumber daya manusia (SDM) industri yang unggul.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan resminya menyampaikan bahwa tantangan transformasi digital di era industri 4.0 menuntut adaptasi cepat industri nasional, termasuk kesiapan tenaga kerja. “Perkembangan teknologi tidak hanya mengubah struktur industri, tetapi juga kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja,” jelasnya di Jakarta, Kamis (26/6/2025).

Sebagai implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2015 tentang Pembangunan SDM Industri, Kemenperin melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) menggelar berbagai program vokasi berbasis kompetensi. Program tersebut meliputi pendidikan, pelatihan, pemagangan industri, hingga sertifikasi kompetensi yang dijalankan secara kolaboratif dengan mitra dalam dan luar negeri.

Kepala BPSDMI Masrokhan menegaskan bahwa pihaknya akan terus mendorong peningkatan daya saing tenaga kerja industri dalam menghadapi disrupsi digital dan tantangan global lainnya.

Baca Juga :  Presiden Prabowo Tegaskan Pendidikan Kelas Dunia Jadi Kunci Kemandirian Nasional

Salah satu bentuk nyata kolaborasi adalah kerja sama antara Kemenperin dan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) dalam mempersiapkan calon pekerja migran sektor industri. Pekan lalu, Menteri P2MI Abdul Kadir Karding melakukan kunjungan kerja ke SMK-SMTI Pontianak, Kalimantan Barat, untuk meninjau kesiapan siswa dalam menghadapi pasar kerja internasional, khususnya Jepang.

“Kurikulum di SMTI Pontianak sudah setara dengan standar Jepang. Ini membuka peluang besar bagi lulusan untuk bekerja ke luar negeri,” ungkap Abdul. Ia juga menyampaikan bahwa saat ini terdapat 1,7 juta job order dari luar negeri yang belum terpenuhi, sementara bonus demografi di Indonesia menambah sekitar 4 juta angkatan kerja baru setiap tahun.

Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan yang turut hadir dalam kunjungan tersebut menyatakan bahwa Pemprov siap mendukung dengan menyiapkan pelatihan dan fasilitas bahasa asing seperti Bahasa Inggris, Mandarin, dan Jepang melalui Balai Latihan Kerja (BLK) dan laboratorium bahasa.

Baca Juga :  Industri Batik Tumbuh Lewat Inovasi dan Teknologi Ramah Lingkungan

Prestasi membanggakan juga ditorehkan oleh SMK-SMTI Pontianak yang mewakili Indonesia di ajang WorldSkills Competition 2024 di Lyon, Perancis. Dua siswa dari sekolah ini berhasil meraih peringkat ke-13 dunia, mengalahkan peserta dari Jepang, Korea Selatan, dan Inggris.

Pada Rabu (25/6/2025), BPSDMI Kemenperin menerima kunjungan Ketua AAI Co., Ltd. Jepang, Nakamura Hirohide, yang datang bersama tiga perusahaan besar Jepang: BESTie, Sanyo Trading Group, dan Atago Corporation. Kunjungan ini dalam rangka penjajakan pembentukan kelas industri internasional di unit-unit pendidikan vokasi di bawah naungan Kemenperin.

“Perusahaan Jepang sangat antusias melanjutkan kerja sama dengan Kemenperin setelah melihat kesuksesan kelas industri Morimitsu dan AAI,” ujar Nakamura.

Langkah-langkah ini menunjukkan bahwa Kemenperin serius menyiapkan SDM industri yang tidak hanya siap kerja, tetapi juga mampu bersaing di tingkat global untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kemandirian industri nasional.