News  

Sinergi Kementrans–Kemenkop, Viva Yoga: Kehadiran Koperasi di Kawasan Transmigrasi

Walai.id, Jakarta – Wakil Menteri Transmigrasi, Viva Yoga Mauladi, menegaskan pentingnya sinergi lintas kementerian dalam menjalankan program pembangunan kawasan transmigrasi. Menurutnya, Kementerian Transmigrasi tidak dapat bekerja sendiri dan membutuhkan kolaborasi dengan berbagai kementerian, lembaga negara, BUMN, serta masyarakat.

“Kementerian Transmigrasi dalam menjalankan program tidak bisa sendirian. Kita harus bersinergi dengan kementerian, BUMN, lembaga negara, dan masyarakat lainnya,” ujar Viva Yoga usai penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kementerian Transmigrasi dan Kementerian Koperasi (Kemenkop) di Jakarta, Selasa (23/12/2025).

Viva Yoga menambahkan, rencana sinergi tersebut telah lama disusun dan baru dapat direalisasikan pada tahun ini. Kehadirannya dalam acara tersebut mewakili Menteri Transmigrasi, M. Iftitah Sulaiman Suryanagara.

Penandatanganan nota kesepahaman yang berlangsung di Kantor Kemenkop itu melibatkan sejumlah kementerian dan lembaga, yakni Kementerian Koperasi, Kementerian UMKM, Kementerian Kehutanan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, serta BPJS. Kementerian Koperasi dipimpin oleh Ferry Juliantono.

Baca Juga :  81 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sudah Berfungsi Kembali

Sejumlah pejabat negara turut hadir dalam agenda tersebut, di antaranya Menteri Koperasi Ferry Juliantono, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Menteri UMKM Maman Abdurrahman, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto, serta Direktur Utama BPJS Ali Ghufron Mukti.

Menurut Viva Yoga, kerja sama dengan Kemenkop memiliki peran strategis dalam membangun dan mengembangkan koperasi di kawasan transmigrasi. Ia menilai koperasi menjadi lembaga ekonomi yang tepat untuk mengelola berbagai kelompok usaha yang tumbuh di kawasan tersebut.

“Di kawasan transmigrasi terdapat kelompok-kelompok usaha. Untuk mengelola hasil usahanya diperlukan lembaga ekonomi, dan salah satu yang paling tepat adalah koperasi,” ujar mantan anggota DPR RI Komisi IV dua periode itu.

Baca Juga :  Demokrasi Akademik Tak Boleh Jadi Tameng Kekuasaan

Ia juga menyampaikan bahwa kawasan transmigrasi yang tersebar dari Sabang hingga Merauke memiliki beragam produk unggulan. Hal tersebut diperkuat dengan kehadiran Tim Ekspedisi Patriot (TEP) yang telah melakukan riset sumber daya alam, pemetaan potensi unggulan, serta penataan kelembagaan ekonomi masyarakat di 154 kawasan transmigrasi.

“Peneliti TEP tidak hanya menemukan berbagai produk unggulan baru, tetapi juga mendorong terbentuknya lembaga ekonomi seperti koperasi,” jelasnya.

Dengan hadirnya koperasi di kawasan transmigrasi, Viva Yoga optimistis akan terjadi peningkatan aktivitas ekonomi dan sosial, tidak hanya bagi transmigran tetapi juga masyarakat sekitar.

“Secara teknis akan kita bentuk tim kecil dan segera merealisasikan program-program kerja nyata di kawasan transmigrasi pada tahun depan,” pungkasnya.