Walai.id, Nasional – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mengintensifkan upaya bantuan kemanusiaan dan pemulihan sektor energi bagi masyarakat terdampak bencana hidrometeorologi di sejumlah wilayah Pulau Sumatra. Langkah tersebut dilakukan menyusul rangkaian bencana banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat sejak awal Desember 2025.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia secara langsung memantau penyaluran bantuan serta progres pemulihan infrastruktur energi di wilayah terdampak. Sejak kunjungan lapangan awal Desember lalu, Kementerian ESDM mengerahkan Tim ESDM Siaga Bencana untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat, khususnya energi dan logistik darurat, dapat terpenuhi secara bertahap.
Di Sumatra Utara, bantuan untuk warga Desa Garoga, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan mulai direalisasikan. Hingga Sabtu (13/12/2025), sebanyak 100 unit tenda darurat telah tiba dan diserahkan kepada pemerintah daerah untuk segera didistribusikan kepada warga terdampak.
Sementara itu, 156 tenda tambahan masih dalam proses pengiriman dari Bandara Minangkabau menuju Batang Toru. Keterlambatan distribusi disebabkan oleh antrean kargo udara serta kondisi medan yang sulit dijangkau.
Ketua Tim ESDM Siaga Bencana, Rudy Sufahriadi, menjelaskan bahwa bantuan yang dikirimkan ke Sumatra Utara mencakup berbagai kebutuhan darurat. Bantuan tersebut antara lain 10 unit genset, 77 matras angin, lima unit perangkat Starlink, 10 unit jet cleaner, sembilan unit gergaji mesin, tiga boks lampu darurat, serta total 256 set tenda. Seluruh bantuan tersebut ditujukan untuk mendukung kebutuhan pengungsian dan pemulihan aktivitas masyarakat.
Dari sisi pemulihan energi, kondisi infrastruktur di Sumatra Utara dilaporkan hampir sepenuhnya pulih. Seluruh 406 SPBU, 383 agen LPG, dan 46 SPBE telah kembali beroperasi. Selain itu, pasokan listrik telah menjangkau hampir seluruh pelanggan yang sebelumnya terdampak gangguan akibat bencana.
Sejalan dengan upaya pemulihan ekonomi masyarakat, pemerintah juga menindaklanjuti kebijakan penghapusan utang Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi debitur terdampak bencana di Aceh dan Sumatra Utara. Kebijakan tersebut disampaikan Presiden RI Prabowo Subianto saat melakukan kunjungan ke Aceh pada Minggu (7/12/2025). Program ini menyasar petani, nelayan, serta pelaku usaha mikro yang mengalami dampak langsung akibat bencana.
Sementara itu di Aceh, Kementerian ESDM mendirikan dan mengoperasikan posko dapur umum di Kabupaten Bireuen sejak Rabu (3/12/2025). Posko tersebut berperan dalam memenuhi kebutuhan pangan ribuan pengungsi dan warga terdampak. Pemulihan pasokan listrik juga terus dipercepat, khususnya pada transmisi Brandan–Langsa yang progresnya telah mencapai sekitar 85 persen dan ditargetkan tersambung kembali dengan sistem kelistrikan Sumatra Utara pada 17 Desember 2025.
Untuk memperkuat sistem kelistrikan Aceh, ESDM memasang sejumlah Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dengan total kapasitas 50 MW. Tambahan daya secara bertahap ditargetkan masuk sistem hingga Januari 2026. Selain itu, distribusi BBM dan LPG tetap menjadi prioritas, terutama untuk wilayah yang masih terisolasi, dengan memanfaatkan jalur darat, laut, dan udara.
Di Sumatra Barat, bantuan juga telah disalurkan, termasuk pengiriman genset ke Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam. Seluruh infrastruktur energi di provinsi tersebut, mulai dari SPBU, agen LPG, hingga SPBE, dilaporkan telah kembali beroperasi normal. Pemerintah berharap rangkaian langkah ini dapat mempercepat pemulihan kehidupan masyarakat pascabencana.