News  

Bendera Jolly Roger (One Piece): Simbol Perlawanan Terhadap Tirani dan Oligarki

Setiap momentum Hari Kemerdekaan Indonesia selalu disemarakkan dengan pengibaran Sang Merah Putih di rumah-rumah hingga ke sudut-sudut desa. Bendera Merah Putih bukan sekadar simbol negara, tetapi secara historis merupakan panji perlawanan bangsa ini dalam mengusir penjajah dari bumi pertiwi.

Merah Putih adalah bendera yang dikibarkan oleh para pahlawan ketika mereka bertempur, mempertaruhkan nyawa demi membebaskan negeri ini dari penindasan dan perampasan kekayaan oleh penjajah. Kisah-kisah heroik tentang perjuangan mereka menggambarkan bagaimana bendera penjajah diturunkan dan dirobek dari tiang-tiang tertinggi dinegeri ini, digantikan oleh sang Merah Putih sebagai lambang kemerdekaan.

Namun, di era kini, muncul simbol lain yang kini dianggap kontroversial oleh pemerintah Indonesia: Bendera Jolly Roger, bendera bajak laut dalam kisah fiksi anime One Piece asal Jepang. Anime ini mengisahkan perjuangan kelompok bajak laut yang melawan tirani dan kekuasaan sewenang-wenang dari “Pemerintah Dunia”, sebuah rezim otoriter yang memperlakukan “Kaum Naga Langit” (Tenryuubito) sebagai tuan, dan seluruh rakyat lainnya sebagai budak yang hanya hidup untuk melayani hingga mati.

Baca Juga :  Revitalisasi Kaderisasi: Mengembalikan Marwah Gerakan, Menyemai Kader yang Militan dan Berkemajuan

Perjuangan kru bajak laut Topi Jerami (Luffy dan kawan-kawan) sangat sederhana: mereka ingin semua orang bebas makan sekenyangnya dan agar lautan disatuakan. Negeri-negeri yang dibebaskan oleh mereka selalu mengibarkan Bendera Jolly Roger, bukan sebagai simbol kekacauan, tetapi sebagai lambang solidaritas, kebebasan, dan perlawanan terhadap ketidakadilan.

Ironisnya, di Indonesia, Bendera Jolly Roger justru dianggap sebagai ancaman. Simbol ini dilabeli sebagai bentuk makar dan dituduh memiliki agenda memecah belah bangsa. Aparat hingga lembaga-lembaga negara berbicara dan mencurigai para pengibar bendera ini sebagai pembangkang.

Lupa, barangkali, bahwa bangsa ini menganut sistem demokrasi yang menjamin kebebasan berpendapat dan berekspresi. Sangat disayangkan jika hanya karena sebuah bendera dari cerita fiksi, pemerintah menunjukkan ketakutan berlebihan. Apakah salah jika rakyat mengkritik kebijakan negara yang tampak berpihak pada oligarki? Apakah salah jika rakyat mempertanyakan sistem yang cenderung lebih menguntungkan kaum elit kapitalis ketimbang rakyat biasa?

Baca Juga :  Revitalisasi Kaderisasi: Mengembalikan Marwah Gerakan, Menyemai Kader yang Militan dan Berkemajuan

Bendera Jolly Roger bukan simbol makar. bendera ini adalah simbol kritik terhadap sistem yang timpang. Sebuah simbol perlawanan terhadap elite yang terlalu mudah mengakses sumber daya negara sementara rakyat dibiarkan menderita dan ditindas.

Pemerintah seharusnya malu. Jika mereka takut pada bendera Jolly Roger, itu artinya mereka sedang memposisikan diri sebagai karakter pemerintah otoriter yang dibenci rakyat dalam cerita One Piece. pemerintah yang memperlakukan rakyat sebagai budak, tunduk pada elit seperti Tenryuubito, dipimpin oleh sosok jahat seperti Imu, dikelilingi oleh para penasehat Gorosei (simbol kekuasaan seperti DPR), didukung oleh para Shichibukai (bajak laut yang justru bekerja untuk penguasa), serta dilindungi oleh marinir yang mengaku menjunjung “keadilan absolut” namun bertindak seperti anjing pelindung para penindas, dan terkadang merampas hak rakyat atas nama ketertiban.

Oleh

Abudhar, Maros, 4 Agustus 2025.