News  

Jamur Baru Dunia Ditemukan di Gunung Rinjani, Lombok

Walai.id, LOMBOK — Tim peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berhasil mengidentifikasi spesies jamur baru dari genus Morchella yang ditemukan di kawasan Cagar Biosfer Rinjani, Nusa Tenggara Barat, Minggu, 27/7/2025.

Jamur ini diberi nama Morchella rinjaniensis, merujuk pada lokasi penemuannya di lereng Gunung Rinjani.

Peneliti dari Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi (PRBE) BRIN, Atik Retnowati, menjelaskan bahwa jamur ini memiliki ciri tubuh buah besar, pola lubang (pits) tidak teratur, serta spora unik berpola seperti labirin. Analisis morfologi dan genetik terhadap empat gen menunjukkan perbedaan signifikan dengan jenis Morchella lainnya, sehingga layak diklasifikasikan sebagai spesies baru.

“Jamur ini memiliki karakteristik khas yang tidak dimiliki spesies lain di genusnya, baik dari sisi fisik maupun molekuler,” ujarnya.

Baca Juga :  OMC Tak Selalu Efektif, BMKG Serukan Patroli dan Edukasi Cegah Karhutla

Jamur Morchella rinjaniensis tumbuh liar pada ketinggian 900–1.200 meter, khususnya di jalur pendakian seperti Torean, Senaru, Sembalun, Tetebatu, dan Aik Berik. Umumnya, jamur ini muncul saat musim peralihan dari hujan ke kemarau, sekitar April–Mei.

Hasil pohon filogenetik menempatkan spesies ini berkerabat dekat dengan Morchella galilaea, namun tetap menunjukkan perbedaan genetik yang jelas. Spesies ini juga tercatat tumbuh di bawah tutupan hutan alami, terutama di sekitar aliran air kecil dan zona semi terbuka, berdampingan dengan tanaman dari famili Elaeocarpaceae, Urticaceae, dan Myrtaceae.

Selain penting secara ilmiah, jamur ini juga memiliki potensi ekonomi karena termasuk jenis jamur konsumsi yang bernilai tinggi. Oleh karena itu, Atik menekankan pentingnya konservasi dan budidaya berkelanjutan, sesuai prinsip Man and the Biosphere (MAB) UNESCO.

Baca Juga :  Kemenperin Gelar Industrial Festival 2025

“Konservasi berbasis pemanfaatan berkelanjutan menjadi kunci agar Morchella rinjaniensis tetap lestari di alam,” tegasnya.

Penemuan ini merupakan bagian dari riset pembudidayaan Morchella yang diharapkan dapat menghasilkan inovasi pangan berbasis lokal dan membuka peluang ekonomi bagi masyarakat sekitar kawasan Rinjani. Selain itu, hasil riset ini juga memperkaya data keanekaragaman hayati Indonesia serta mendukung pengembangan riset bioprospeksi di wilayah tropis.

Temuan ini telah dipublikasikan secara internasional dalam jurnal Mycobiology edisi Volume 53(4), halaman 367–378, tahun 2025.