Walai.id, Bogor — Sebagai komitmen nyata terhadap pengurangan jejak karbon dan pelestarian lingkungan, Kementerian Kehutanan RI menggelar kegiatan Kick-off Penanaman Pohon dalam Rangka Kompensasi Jejak Karbon di Rumpin, Kabupaten Bogor, Selasa (17/6). Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni.
“Kita mulai tradisi baru: menghitung dan mengimbangi jejak karbon institusional secara nyata dengan penanaman pohon,” ujar Menteri Raja Juli. Ia menekankan bahwa perubahan besar harus dimulai dari kesadaran pribadi hingga perubahan struktural di lembaga.
Dari perhitungan internal, jejak karbon Kementerian Kehutanan pada 2024 mencapai 21.475,46 ton CO₂e. Untuk mengimbangi emisi tersebut, dibutuhkan sekitar 976 ribu pohon, atau setara 2.440 hektare areal tanam. Penanaman hari ini di Rumpin melibatkan 1.035 pohon di lahan seluas 2,05 hektare, dengan jenis tanaman Multi-Purpose Tree Species (MPTS) seperti durian, jengkol, petai, dan jambu.
Data menunjukkan lebih dari 60% jejak karbon kementerian bersumber dari konsumsi listrik. Menteri Raja Juli pun menginstruksikan efisiensi energi sebagai bagian dari budaya organisasi: “Kalau saya tidak ada di ruangan, matikan AC dan lampu. Ini soal kesadaran, bukan soal mampu bayar.”
Sebanyak 570 peserta, termasuk lebih dari 400 CASN muda dari berbagai Unit Pelaksana Teknis, ikut serta dalam kegiatan ini. Mereka diharapkan menjadi pelopor birokrasi hijau ke depan.
Penanaman pohon ini bukan simbolik semata—pemantauan pertumbuhan akan terus dilakukan. Kegiatan ini juga menjadi kontribusi nyata terhadap target nasional FOLU Net Sink 2030 serta memperingati Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan Sedunia bertema “Restore the Land. Unlock the Opportunities.”
Kementerian juga mendorong unit eselon I untuk melaksanakan penanaman pohon di lahan 5.000 m² secara bertahap, menjadikan aksi ini sebagai model tanggung jawab lingkungan bagi instansi