Walai.id, Teheran – Iran melancarkan serangan rudal ke sejumlah wilayah di Israel, termasuk dekat kota Haifa dan Tel Aviv, pada Sabtu, 14/6/2025, menewaskan sedikitnya 10 orang. Serangan ini dikonfirmasi oleh tim medis dan sejumlah laporan media lokal Israel.
Aksi militer tersebut merupakan balasan atas serangan sebelumnya yang dilancarkan Israel ke berbagai infrastruktur sipil dan energi di Iran, termasuk pemboman yang memicu kebakaran hebat di fasilitas minyak Shahran, Teheran. Militer Israel menyatakan bahwa serangan mereka menyasar lokasi yang disebut berkaitan dengan “proyek senjata nuklir rezim Iran.”
Media pemerintah Iran menyebutkan bahwa serangan Israel selama dua hari terakhir telah menewaskan sedikitnya 80 orang dan melukai lebih dari 800 lainnya. Di antara korban tewas, dilaporkan terdapat 20 anak-anak.
Dalam perkembangan diplomatik, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa ia dan Presiden Rusia Vladimir Putin sepakat bahwa konflik antara Israel dan Iran harus segera dihentikan. “Situasi ini tidak bisa terus berlanjut. Kami menyerukan penghentian kekerasan dari kedua belah pihak,” ujar Trump dalam pernyataan pers.
Di tengah meningkatnya ketegangan, Iran secara resmi membatalkan putaran keenam perundingan nuklir dengan Amerika Serikat. Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menyatakan bahwa tidak ada lagi dasar untuk melanjutkan negosiasi selama Israel terus melakukan agresi militer terhadap negaranya.
“Tidak masuk akal untuk melanjutkan pembicaraan sementara rakyat kami dibunuh dan fasilitas sipil kami dihancurkan,” tegas Araghchi dalam konferensi pers di Teheran.
Situasi ini menambah kekhawatiran akan potensi meluasnya konflik di kawasan Timur Tengah dan mempersulit upaya diplomatik untuk meredakan ketegangan antara Iran dan sekutunya melawan Israel serta mitra-mitranya di Barat.