Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, di bawah arahan Presiden Prabowo Subianto, berhasil mencatatkan prestasi dalam sektor pangan nasional. Untuk pertama kalinya dalam lebih dari 20 tahun, produksi beras Indonesia mengalami lonjakan yang sangat signifikan.
Pencapaian ini mengungkapkan fakta penting: ketika Indonesia berhasil mencapai target produksi beras, sejumlah negara tetangga seperti Malaysia, Filipina, Thailand, Jepang, dan beberapa negara di Afrika justru mengalami krisis pangan, khususnya terkait pasokan beras.
Para tengkulak yang selama ini mendominasi rantai pasok beras dengan membeli hasil panen petani kini dibuat meradang. Mereka dipaksa membeli beras dengan harga yang telah distandarisasi oleh pemerintah. Kebijakan ini memungkinkan Perum Bulog untuk menyerap hasil panen petani secara optimal, sehingga Indonesia dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri di tengah ancaman krisis pangan dunia.
Keberhasilan ini membuktikan bahwa jika sektor pangan dikelola dengan baik dan terencana, Indonesia tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan nasional tetapi juga meningkatkan kesejahteraan petani.
Bahkan saat ini, pemerintah Malaysia dilaporkan telah meminta bantuan dari Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka, dengan permintaan sekitar 40–50% dari total kebutuhan beras mereka.
“Kami sangat membutuhkan beras. Untuk itu, kami datang ke Indonesia untuk meminta bantuan, sekaligus ingin belajar bagaimana Indonesia berhasil dalam produksi beras sehingga stoknya melimpah,” ujar Mohamad, perwakilan dari Malaysia, di Kementerian Pertanian RI, Jakarta Selatan, pada Selasa (22/4), dikutip dari CNNIndonesia.com.
Fakta ini cukup mengejutkan, mengingat selama ini Indonesia dikenal sebagai negara pengimpor beras, terutama dari Thailand. Kini, justru Indonesia mengalami surplus beras, sementara Thailand menghadapi krisis pasokan.
Laporan terbaru dari United States Department of Agriculture (USDA) memperkirakan bahwa produksi beras Indonesia tahun ini akan mencapai 34,6 juta ton, kenaikan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan capaian tersebut, Indonesia akan menjadi negara dengan produksi beras tertinggi di kawasan ASEAN.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa produksi dan penyerapan beras nasional menunjukkan peningkatan. Stok beras nasional kini mencapai rekor tertinggi dalam 23 tahun terakhir.
Menurut prediksi dari Goodstats.id, cadangan beras pemerintah (CBP) Indonesia diperkirakan akan mencapai lebih dari 9 juta ton. Pada bulan April saja, cadangan telah mencapai 3,36 juta ton tertinggi dalam dua dekade terakhir dan diproyeksikan meningkat menjadi 4 juta ton pada Mei 2025, menjadikannya angka tertinggi sejak kemerdekaan RI.
Meski demikian, pada awal 2025, Indonesia masih melakukan impor beras, meskipun volumenya menurun drastis dibandingkan tahun sebelumnya. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor pada Januari 2025.
Ke depan, dengan regulasi dan dukungan pemerintah yang kuat, tidak mustahil swasembada beras akan tercapai pada 2027. Bahkan, Indonesia berpotensi menjadi eksportir komoditas pangan pokok tersebut pada 2028, menurut Kementrian Pertanian.
Keberhasilan ini jelas bukan hanya prestasi bagi Presiden Prabowo dan Menteri Pertanian Andi Amran, tetapi juga merupakan harapan bagi para petani agar mereka dapat sejahtera. Selain itu yang terpenting adalah akan menaikan semangat anak-anak muda untuk mau menjadi petani di Indonesia karena besarnya peluang disektor tersebut.
Oleh Abudhar, Maros 02/05/2025