Walai.id, Jakarta – Komitmen Indonesia dalam mendorong transisi energi yang adil dan berkelanjutan terus diperkuat pemerintah melalui kemitraan internasional Just Energy Transition Partnership (JETP). Kolaborasi ini merupakan kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan International Partners Group (IPG) bersama Glasgow Financial Alliance for Net Zero(GFANZ), dengan tujuan utama memobilisasi pendanaan demi mempercepat transisi menuju energi ramah lingkungan.
Salah satu langkah konkret dalam implementasi JETP adalah pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Saguling di Jawa Barat, yang dikembangkan oleh PLN Indonesia Power dan ACWA Power. Proyek ini memperoleh pendanaan senilai USD60 juta dari lembaga pembiayaan pembangunan Jerman (DEG), Prancis (PROPARCO), dan Standard Chartered Bank.
“Investasi di PLTS Terapung Saguling bukan sekadar proyek pembangkit listrik tenaga surya. Ini merupakan simbol semangat kolaboratif antara Pemerintah Indonesia, masyarakat internasional, dan sektor swasta untuk mempercepat transisi menuju energi bersih sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam acara penandatanganan investasi di Kantor Kemenko Perekonomian, Selasa (29/4/2025).
PLTS Terapung Saguling memiliki kapasitas terpasang sebesar 92 MWp dan diperkirakan dapat mengurangi emisi karbon hingga 63.100 ton per tahun. Proyek ini juga diprediksi akan meningkatkan produksi listrik dari tenaga surya di Indonesia hingga sekitar 13%, memberikan kontribusi signifikan terhadap target energi terbarukan nasional.
Menko Airlangga turut menyampaikan apresiasi atas dukungan para mitra internasional, termasuk DEG, PROPARCO, dan Standard Chartered Bank, yang telah menunjukkan kepercayaannya terhadap potensi energi bersih di Indonesia.
“Pemerintah akan terus mendorong terciptanya iklim investasi yang kondusif melalui reformasi regulasi, pemberian insentif, dan penguatan kemitraan publik-swasta. Ini bagian dari strategi nasional menuju Net Zero Emission pada tahun 2060,” tegasnya.
Dalam acara tersebut, Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Fabien Penone, menegaskan komitmen negaranya dalam mendukung transisi energi melalui JETP. Ia menyebut pembiayaan oleh PROPARCO untuk PLTS Saguling sebagai wujud nyata dukungan Prancis terhadap energi terbarukan di Indonesia.
Senada dengan itu, Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Dominic Jermey, juga menyatakan dukungan penuh Inggris terhadap langkah Indonesia dalam transisi energi yang dinilai terus menunjukkan perkembangan positif.
Sebagai informasi, IPG terdiri dari negara-negara seperti Kanada, Denmark, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Norwegia, dan Uni Eropa. Kelompok ini bekerja sama dengan GFANZ, koalisi global lembaga keuangan terkemuka, dalam memobilisasi pendanaan swasta guna mendukung pengembangan energi bersih di Indonesia. Pada awal 2025, Jerman bersama Jepang mengambil alih kepemimpinan IPG untuk JETP Indonesia.
Secara keseluruhan, kemitraan strategis ini ditargetkan memobilisasi dana hingga USD20 miliar sebagai bagian dari transformasi energi nasional yang inklusif, inovatif, dan berkelanjutan.