Walai.id, Jakarta – Dalam rangka memperingati Hari Kartini, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (Badan Bahasa) menyelenggarakan acara Bedah Buku Seri Ketiga: Inspirasi Kartini dan Kesetaraan Gender di Indonesia. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya memaknai semangat perjuangan R.A. Kartini dalam mendorong kesetaraan gender dan pemajuan pendidikan di Indonesia.
“Mengenang Kartini laksana api yang terus menyala untuk menerangi Ibu Pertiwi. Sebagai pahlawan emansipasi, meneladani sosok Kartini menjadi langkah penting bagi perempuan Indonesia dalam memajukan pendidikan melalui peningkatan budaya literasi,” ujar Kepala Badan Bahasa, Hafidz Muksin, saat membuka acara di Jakarta, Senin (21/4).
Melalui kegiatan bedah buku ini, Badan Bahasa mengajak masyarakat, khususnya generasi muda, untuk menggali pemikiran dan karya tulis Kartini sebagai bekal menghadapi era modern dan globalisasi. Buku trilogi tersebut memuat gagasan Kartini yang relevan dalam membangun kesadaran dan semangat literasi bangsa.
“Kami menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini. Bedah buku seri ketiga ini merupakan kelanjutan dari kegiatan sebelumnya yang telah dilaksanakan pada awal tahun 2025. Pelaksanaannya yang bertepatan dengan Hari Kartini menambah makna tersendiri,” tambah Hafidz.
Dalam sambutannya, Hafidz juga menekankan peran strategis perempuan sebagai agen perubahan dalam pembangunan bangsa. Menurutnya, Kartini merupakan simbol pendidikan karakter yang tumbuh dari peran seorang ibu dan perempuan.
“Kartini meyakini bahwa perempuan dapat meraih potensi terbaik tanpa harus meninggalkan jati dirinya. Selamat mengikuti rangkaian acara bedah buku, semoga banyak praktik baik yang bisa diambil dan diimplementasikan untuk kemajuan Indonesia,” pungkas Hafidz.
Sebagai bagian dari Kabinet Merah Putih, Menteri Keuangan Sri Mulyani turut memberikan sambutan melalui tayangan video. Ia menyampaikan bahwa Trilogi Kartini merupakan karya yang diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi seluruh masyarakat Indonesia.
“Kehadiran buku ini adalah bentuk upaya kita bersama untuk terus menggali dan meneladani semangat Kartini dalam memajukan bangsa. Dengan membedah buku ini, kita dapat melihat dan merenungkan 179 surat serta artikel memo yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia,” tutur Sri Mulyani.