News  

Menteri Perdagangan Tegaskan Komitmen Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Walai.id, Jakarta – Menteri Perdagangan Budi Santoso kembali menegaskan komitmennya untuk mendorong pencapaian target pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui tiga program prioritas Kementerian Perdagangan.

Ketiga program tersebut adalah Pengamanan Pasar Dalam Negeri, Perluasan Pasar Ekspor, dan Peningkatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (UMKM BISA Ekspor).

Hal ini disampaikan Mendag Budi Santoso dalam diskusi panel bertajuk Pahlawan Ekonomi Bangsa: Kekuatan UMKM Mendorong Pertumbuhan Ekonomi 8% di Jakarta, Senin (17/3/2025).

Menurut Mendag Budi Santoso, ketiga program tersebut berkaitan dengan optimalisasi UMKM agar mampu menjadi motor penggerak dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.

“Ketiga program prioritas Kemendag memiliki keterkaitan dengan pengembangan pasar UMKM. Untuk mencapai pertumbuhan 8 persen, UMKM harus didorong memperluas pasar dan menembus ekspor,” ujarnya.

Lebih lanjut, Mendag menjelaskan bahwa Program Pengamanan Pasar Dalam Negeri bertujuan agar UMKM mampu mengisi pasar domestik. Program Perluasan Pasar Ekspor berfokus pada pembukaan akses pasar yang lebih luas bagi UMKM, sementara Program UMKM BISA Ekspor bertujuan mengembangkan sumber daya UMKM, baik dari aspek manajemen, produk, maupun pemasaran.

Baca Juga :  Kemendikdasmen Apresiasi Program BERCERITA Meningkatan Literasi Bahasa Inggris

“Program ini dirancang dengan pendekatan ekosistem yang komprehensif dan melibatkan aspek pembiayaan, logistik, rantai pasok, teknologi produksi, desain, hingga peran agregator,” tambahnya.

Dalam mendukung upaya ekspor, Kemendag memiliki perwakilan perdagangan di luar negeri melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) dan Atase Perdagangan yang siap membantu UMKM dalam memasarkan produk mereka. Setiap bulan, perwakilan ini menggelar kegiatan pitching bisnis dan penjajakan kerja sama (business matching).

Pada Januari 2025, tercatat 40 kegiatan pitching dan 32 business matching dengan total transaksi mencapai USD 5,22 juta. Sementara itu, pada Februari 2025, terdapat 74 business matching dengan nilai transaksi sebesar USD 3,55 juta.

“Business matching bertujuan untuk membangun kepercayaan buyer bahwa produk UMKM Indonesia bisa diekspor dan dapat diterima di luar negeri. Kegiatan ini menjadi instrumen untuk memperkenalkan UMKM Indonesia kepada pasar internasional,” ujar Mendag Budi Santoso.

Dalam aspek digitalisasi, Kemendag mendorong UMKM agar semakin adaptif terhadap pasar e-commerce dan pemanfaatan platform digital. Selain itu, Kemendag menginisiasi kerja sama dengan perguruan tinggi serta komunitas UMKM untuk membentuk agregator sebagai pendamping UMKM dalam meningkatkan daya saingnya.

Baca Juga :  Kemendikdasmen Tegaskan Komitmen Pendidikan Bermutu melalui Program Prioritas Nasional

Mendag menekankan bahwa untuk menjadi negara maju, Indonesia perlu meningkatkan rasio kewirausahaan hingga 10—12 persen. Saat ini, rasio kewirausahaan nasional masih berada di angka 3,4 persen.

“Untuk itu, UMKM Indonesia harus tumbuh besar dan mandiri. Pemerintah akan terus membina UMKM baru agar rasio kewirausahaan meningkat sehingga Indonesia dapat menjadi negara maju,” tandasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Mendag Budi Santoso turut menyaksikan penandatanganan kerja sama antara PT SRC Indonesia Sembilan dengan Bulog, PT BRI, PT Pos Indonesia, dan PT Telekomunikasi Seluler.

Hadir dalam diskusi ini antara lain Menteri UMKM Maman Abdurrahman, Direktur Bisnis Bulog Febby Novita, Direktur Retail Funding and Distribution PT Bank Rakyat Indonesia Andrijanto, serta Presiden Direktur Sampoerna Ivan Cahyadi. Acara ini juga dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Mendag Budi Santoso turut didampingi oleh Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Iqbal Shoffan Shofwan, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi, serta Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag Djatmiko Bris Witjaksono.