News  

Mendag Budi Santoso Hadiri Pameran Ramadan Nostalgic 2025

Walai.id, Jakarta – Menteri Perdagangan, Budi Santoso, menghadiri pameran Ramadan Nostalgic 2025 pada Jumat, 14 Maret 2025, di Mal Ratu Plaza, Jakarta.

Mendag Budi Santoso menyampaikan dukungannya terhadap acara ini sebagai sarana untuk memasarkan produk fesyen lokal agar semakin diterima oleh pasar domestik. Pameran yang diselenggarakan oleh Scarf Media ini berlangsung pada 13—16 Maret dan 20—23 Maret 2025.

Selama kunjungannya, Mendag Budi Santoso mengunjungi area fesyen dan bazar merek lokal, mengenakan pakaian dari desainer Jenna and Kaia. Ia juga berdiskusi dan mempromosikan produk-produk fesyen seperti baju muslim, hijab, sepatu, dan aksesori lainnya. Mendag Budi menilai produk fesyen lokal Indonesia memiliki potensi besar untuk diekspor. “Banyak UMKM yang produknya sangat bagus, terutama yang dipasarkan saat Ramadan dan Lebaran. Kami melihat potensi ekspor yang besar dari produk-produk ini,” ujarnya.

Baca Juga :  KKP Tangkap 17 Kapal Ilegal di Perairan Sulawesi Utara

Untuk mendukung ekspor UMKM, Kemendag akan memfasilitasi pertemuan bisnis atau business matching dengan calon buyer internasional. “Setelah kurasi produk, kami akan melibatkan UMKM dalam program business matching agar produk mereka bisa menembus pasar ekspor,” tambah Mendag Budi.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Fajarini Puntodewi, menambahkan bahwa Kemendag terus berupaya mendorong UMKM untuk memperluas akses pasar internasional melalui program seperti pitching, business matching, serta promosi dagang, baik dalam negeri maupun luar negeri. Salah satu platform penting adalah Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW), yang mempromosikan produk fesyen lokal sekaligus memperkuat kolaborasi antara pemangku kepentingan.

CEO Scarf Media, Temi Sumarlin, mengungkapkan bahwa Ramadan Nostalgic 2025 bertujuan untuk meningkatkan kesadaran merek fesyen terhadap isu keberlanjutan (sustainability). “Kami ingin merek fesyen tidak hanya bersaing dalam hal harga, tetapi juga terus memperbaiki kualitas produk mereka untuk mengurangi sampah fesyen,” jelas Temi.

Baca Juga :  Tony Blair Kunjungi Kemkomdigi, Bahas Kolaborasi Strategis Transformasi Digital

Pameran ini menampilkan lebih dari 50 merek fesyen lokal, termasuk fesyen muslim, perawatan kulit, sepatu, tas, dan aksesoris. Merek-merek yang turut serta antara lain Zaskiasungkarjakarta, Shibyshireen, Wearing Klamby, dan Nature Republic. Acara ini terbagi dalam dua zona: Zona A dengan merek naik daun dan harga terjangkau, serta Zona B dengan merek premium seperti VIVI Zubedi, Wearing Klamby, dan MYMD by Deden Siswanto.

Selain fesyen, pengunjung dapat menikmati berbagai takjil khas Ramadan, makanan berat, dan minuman segar dari merek lokal favorit, yang telah dikurasi oleh ritel Brightspot.

Pameran Ramadan Nostalgic ini menjadi ajang penting bagi para pelaku fesyen lokal untuk memperkenalkan produk mereka dan memperluas peluang pasar, baik domestik maupun internasional.