News  

Program Pengadaan 100 Ribu Rumah Bagi Anggota Polri, Irjen Pol Merdy Syam Gandeng 13 Developer di Sulsel

Walai.id, Maros – Kapolda sulawesi selatan Irjen Pol Merdy Syam, menggandeng 13 developer untuk mensukseskan program pengadaan 100 ribu rumah bagi anggota kepolisian republik indonesia.

Hal itu disampaikan saat menghadiri launching perumahan 100 ribu rumah, yang dilakukan secara virtual bersama Kapolri di perumahan bumi salam sejahtera, di Kecamatan Tanralili, Maros. Jum’at siang (04/06/2021).

“Untuk Sulsel tahun ini ada sekitar 1.820 unit rumah untuk anggota kepolisian yang sudah siap dihuni. Ini tersebar di 13 daerah. Makanya kami menggandeng 13 developer untuk membangun rumah untuk anggota kepolisian,” ujarnya.

Baca Juga :  Dewi Hastuty Sjarief Serukan Perempuan Melek Literasi di Tengah Arus Informasi Zaman

Lebih lanjut dia menjelaskan, saat ini dari 17.809 angggota kepolisian di Polda Sulsel, yang belum memiliki rumah ada sekitar 4.122 anggota. “Jadi kurang lebih seperempat yang belum memiliki rumah. Inilah yang kita dorong supaya mereka segera memiliki rumah sendiri,” jelasnya.

Apalagi lanjut Merdy, spesifikasi bangunan rumah untuk anggota kepolisian yang dibangun oleh Bumi Salam Sejahterah sudah sangat bagus, dan layak untuk dihuni.

“Bahkan ada garansi bangunan dari pihak pengembang selama 15 tahun,” tuturnya.

Merdy menjelaskan, pihaknya sangat berharap anggota kepolisian yang baru lulus untuk segera berfikir memiliki rumah. “Ini memang didorong untuk anggota polsi yang baru lulus untuk mendapatkan perumahan dari awal. Dengan demikian tidak terlalu berat angsuran yang mereka lakukan. Karena dengan 0 tahun kedinasan, keperluan masih belum terlalu banyak,” jelasnya.

Baca Juga :  15 Jenazah Korban Kekejaman KKB Berhasil Dievakuasi

Sementara itu, Owner Bumi Salam Sejahterah (BSS), H Abd Salam menjelaskan, untuk mendukung program Polri pengadaan rumah bagi ASN-Polri, maka pihaknya menyediakan sekitar 400 unit rumah. Bangunan rumah ini sudah masuk tahap finishing.

“Pembangunan rumahnya sudah sekitar 80 persen. Kami membangun dulu, baru menawarkan ke pihak Polri. Sehingga ketika mereka ingin memiliki rumah, maka saat itu juga bisa masuk. Ini salah satu bentuk kepedulian kami,” pungkasnya.