News  

Festival Budaya Istana Karst Botolempangan 2025: Merawat Warisan Budaya Maros

Walai.id, Maros – Untuk pertama kalinya, Festival Budaya Istana Karst Botolempangan akan digelar di Desa Botolempangan, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros pada tahun 2025.

Festival yang rencananya akan dilaksanakan pada bulan April 2025 ini diharapkan menjadi agenda tahunan yang terus berkembang, menampilkan berbagai pertunjukan seni dan budaya khas daerah.

Festival ini menghadirkan berbagai atraksi budaya, seperti tarian tradisional A’manca dan A’ngaru, ritual panen Mappadendang, pameran benda pusaka, serta kontes ayam Bangkok yang melibatkan lima dusun di Botolempangan. Selain itu, festival ini juga menampilkan pameran fotografi yang menggambarkan kekayaan warisan budaya desa.

Baca Juga :  Prof. Aktsar Roskiana Ahmad, Resmi Dikukuhkan sebagai Guru Besar Fakultas Farmasi UMI

Tidak hanya menghadirkan seni pertunjukan, festival ini juga mengajak pengunjung menikmati keindahan wisata alam Istana Karst, yang mencakup Goa Labirin, Leang Botto, tumpukan kerang purba, hingga gambar telapak tangan prasejarah yang menjadi bukti peradaban masa lalu di kawasan ini.

Abdillah, selaku inisiator festival dan penggerak kepemudaan, menegaskan pentingnya memahami sejarah sebagai bagian dari perjalanan generasi muda.

“Pemuda akan menemukan masa keemasan ketika mereka memahami sejarah dan menjadi bagian dari sejarah itu sendiri,” ujarnya, Senin, 3/1/2025.

Melalui organisasi KNPI Kabupaten Maros, Abdillah berharap festival ini dapat menjadi wadah bagi para pemuda untuk berkontribusi dalam melestarikan budaya daerah.

Baca Juga :  Anggota DPRD Tanah Bumbu Peringati Hari Pahlawan dengan Upacara dan Ziarah

“Kami mohon doa restu dan dukungannya agar kegiatan ini berjalan dengan lancar. Kami terus berupaya melibatkan seluruh elemen pemuda agar dapat berperan aktif dalam menjaga dan memperkenalkan budaya Maros yang kita cintai,” tambahnya.

Festival Budaya Istana Karst Botolempangan juga menjadi ajang promosi wisata dan budaya lokal, dengan melibatkan berbagai elemen seni, mulai dari tarian tradisional, pameran seni, hingga kuliner khas daerah. Dengan adanya festival ini, diharapkan semakin banyak wisatawan, baik dari dalam maupun luar kota, yang tertarik untuk mengenal lebih dalam kekayaan budaya dan sejarah Maros.