News  

Puncak Festival Tunas Bahasa Ibu Bali 2024 Sukses Digelar, Dukung Pelestarian Bahasa Bali

Walai.id, Denpasar – Balai Bahasa Provinsi Bali sukses menggelar puncak Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tingkat Provinsi Bali Tahun 2024, yang berlangsung pada Sabtu (12/10) di Ballroom Griya Agung, Hotel Prime Plaza.

Acara ini dihadiri oleh para pemenang dan pendamping dari berbagai lomba, dengan tujuh kategori kompetisi: masatua, matembang, ngripta cerpen, ngripta lan ngwancen puisi, babanyolan, nyurat aksara, dan mapidarta.

FTBI ini merupakan salah satu langkah strategis dalam upaya pelestarian bahasa daerah, khususnya bahasa Bali.

Festival ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga wadah untuk memperkenalkan dan menumbuhkan kecintaan terhadap bahasa ibu di kalangan generasi muda. Melalui FTBI, diharapkan lahir generasi unggul yang mampu menjadi penopang keberlangsungan bahasa daerah di masa depan.

Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, Imam Budi Utomo, turut memberikan apresiasi tinggi terhadap pelaksanaan FTBI 2024.

Baca Juga :  Pemerintah Perkuat Perlindungan Anak di Ruang Digital

“Saya bangga melihat keberagaman yang menjunjung semangat Bhinneka Tunggal Ika, dan generasi muda harus turut melestarikan bahasa ibu, khususnya bahasa Bali,” ujarnya, Selasa, 14/10/2024.

Menurut Imam, FTBI menjadi jembatan antara budaya, bahasa, dan sastra daerah, sekaligus menciptakan keselarasan program antara pusat dan daerah.

Imam juga mengumumkan bahwa pemenang FTBI 2024 akan berkesempatan mengikuti FTBI tingkat nasional pada peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional tahun depan. Para pemenang juga berhak mendapatkan dukungan manajemen talenta dari Pusat Prestasi Nasional.

Kepala Balai Bahasa Provinsi Bali, Valentina Lovina Tanate, dalam sambutannya menyebutkan bahwa FTBI 2024 adalah puncak dari program Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) tahun ini.

Baca Juga :  Pemerintah Dukung Ekonomi dan Pengembangan SDM Lewat AI

Ia menyampaikan apresiasi kepada para pendamping yang setia mendampingi peserta serta dewan juri yang berperan besar dalam kesuksesan acara ini. Valentina berharap program RBD ini mampu memberikan dampak positif, sehingga generasi muda terus menggunakan bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari.

Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra, juga menekankan pentingnya pelestarian bahasa daerah sebagai bagian dari kebudayaan Bali. Ia menyatakan bahwa hilangnya bahasa daerah akan berdampak pada terkikisnya budaya. “Revitalisasi Bahasa Daerah sangat penting, dan Pemerintah Provinsi Bali mendukung penuh program ini melalui berbagai regulasi, termasuk Perda No. 1 Tahun 2018 tentang Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali,” tambahnya.

Acara ditutup dengan pengumuman pemenang dan penyerahan hadiah. Balai Bahasa Provinsi Bali berharap FTBI dapat terus digelar secara rutin sebagai upaya mendorong generasi muda untuk mencintai dan melestarikan bahasa, aksara, dan sastra Bali, di tengah pesatnya arus modernisasi.