Walai.id, Maros – Tim Pengabdian Kemitraan Masyarakat (PKM) dari Universitas Muslim Maros (UMMA) yang terdiri dari enam orang, yaitu tiga dosen dan tiga mahasiswa, melaksanakan pelatihan dan pendampingan penerapan Virtual Laboratory berbasis Augmented Reality (AR) yang terintegrasi dengan media Android pada guru-guru SMAN 10 Maros. Kegiatan ini merupakan langkah menuju digitalisasi pembelajaran yang dilaksanakan pada Sabtu (30/08/2024).
Mitra utama dalam kegiatan ini adalah SMAN 10 Maros, yang menjadi sasaran dari penerapan program ini. Tujuan utama kegiatan ini adalah meningkatkan kualitas fasilitas pembelajaran, khususnya dalam bidang praktikum Bahasa Indonesia dan keterampilan. Hal ini selaras dengan pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi yang menargetkan pengalaman belajar mahasiswa di luar kampus, di mana mahasiswa tidak hanya pasif di kelas, tetapi juga berpartisipasi dalam pembelajaran yang variatif dan memiliki nilai keterampilan praktis.
Kegiatan ini juga mendukung pencapaian IKU Dinas Pendidikan Kabupaten Maros, terutama dalam meningkatkan layanan pendidikan, partisipasi masyarakat dalam lembaga pendidikan, serta kualitas dan prestasi pendidikan di Kabupaten Maros. Penerapan teknologi AR diharapkan dapat mempercepat proses digitalisasi pendidikan dan pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran, sehingga dapat mewujudkan pendidikan yang efektif, efisien, serta mudah diakses.
Selain itu, para guru yang mengikuti pelatihan akan memperoleh keterampilan teknologi pembelajaran, yang memungkinkan mereka menghadirkan inovasi dalam metode pengajaran. Dengan penerapan Virtual Laboratory berbasis AR, guru dapat menyajikan materi pembelajaran dengan cara yang lebih interaktif dan menarik. Teknologi ini juga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam proses pengajaran.
Kepala sekolah dan wakil kepala sekolah bidang kurikulum SMAN 10 Maros menyambut baik inisiatif ini dan menginginkan adanya pelatihan berkelanjutan untuk meningkatkan keterampilan teknologi di kalangan guru. Target dari kegiatan ini adalah meningkatkan keterampilan guru dalam penerapan teknologi pembelajaran hingga mencapai 90%.
Tahapan pelaksanaan PKM ini dibagi ke dalam tiga sesi, yakni:
a) Sosialisasi dan pengenalan Aplikasi Augmented Reality (AR) selama 12 Jam Pelajaran (JP) pada 29 Agustus 2024.
b) Pelatihan dan pendampingan selama 12 JP pada 30 Agustus 2024, di mana peserta dapat mengonsultasikan tugas mereka dengan tim PKM.
c) Monitoring penggunaan aplikasi AR dalam proses pembelajaran di kelas pada 7 September 2024.
Setelah melalui seluruh tahapan pelatihan, para guru menunjukkan kemampuan mengintegrasikan pengetahuan teoretis dengan keterampilan praktis, sehingga mampu menciptakan solusi edukatif yang kreatif dan efektif dalam pembelajaran. Inovasi yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah pembelajaran berbasis animasi tiga dimensi yang menggabungkan seni dan teknologi terbaru untuk menciptakan objek edukatif yang interaktif.
Ketua tim, Ince Nasrullah, dosen dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMMA, berharap para guru terus menggunakan dan mengembangkan bahan ajar dengan aplikasi Assemblr Edu (AR) dalam proses pembelajaran, sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai secara optimal.