Walai.id, Maros – Baru beberapa hari lalu, Presiden Joko Widodo menyoroti pembangunan di objek wisata Kupu-kupu Bantimurung yang dinilai tidak ramah terhadap alam dan habitat kupu-kupu.
Menurut Presiden, Bantimurung seharusnya lebih banyak ditanami pohon dan bunga agar lebih banyak kupu-kupu yang datang, bukan dengan ditembok atau disemen (11/7).
Kali ini, di tempat lain, dua pelajar perempuan dilaporkan tenggelam di Air Terjun Jami Kantisan, Dusun Baru, Desa Bontomanurung, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros.
Peristiwa naas ini terjadi pada hari Jumat, 12 Juli 2024, sekitar pukul 13.29 WITA. Kedua korban dilaporkan tenggelam di lokasi wisata alam yang terkenal dengan keindahan air terjunnya.
Tragedi di Air Terjun Jami Kantisan diharapkan menjadi perhatian bagi pihak berwenang untuk memperhatikan standar keselamatan di tempat-tempat wisata, demi menghindari kejadian serupa di masa mendatang.
Terlebih lagi, lokasi Air Terjun Jami telah didaftarkan ke Jadesta (Jejaring Desa Wisata) Kemenparekraf untuk dipromosikan.
Sehingga, lokasi tersebut semestinya mendapatkan perhatian yang serius dari pihak berwenang untuk ditingkatkan fasilitasnya, karena secara tidak langsung pemerintah telah mengundang wisatawan untuk datang ke lokasi tersebut.
Begitupun dengan objek-objek wisata lainnya, Pemerintah Kabupaten Maros selain mengutamakan keselamatan juga dalam pembangunan untuk pengembangan lokasi-lokasi wisata harus lebih ramah lingkungan dan mempertimbangkan nilai potensi alam di objek wisata tersebut.
“Kita semua berduka atas kejadian ini dan turut berbelasungkawa kepada keluarga korban,” kata Abud, Sabtu, 13 Juli 2024.