Walai.id, Makassar – Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto, telah meluncurkan program strategis Penataan Total Sistem Persampahan sebagai upaya untuk mewujudkan Makassar yang lebih ramah lingkungan, Selasa 9/8/2024.
Program ini berada di bawah naungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar, yang saat ini dipimpin oleh Plt Kepala DLH Kota Makassar, Ferdy Mochtar.
Menurut Ferdy, program ini tidak hanya fokus pada penataan sistem persampahan, tetapi juga mencakup penanganan sampah dari hulu hingga hilir. Langkah pertama yang diambil adalah peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah.
“DLH gencar melakukan sosialisasi dan edukasi mencakup cara memilah sampah organik dan anorganik serta pentingnya daur ulang,” jelas Ferdy.
Selain edukasi, DLH juga memperkuat infrastruktur pengelolaan sampah. Salah satu inovasi yang diterapkan adalah Bank Sampah. Saat ini, terdapat sebanyak 1.076 unit Bank Sampah yang beroperasi produktif di tingkat warga dan instansi pemerintah. Sistem ini memungkinkan masyarakat menukarkan sampah dengan sejumlah uang, sehingga diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk lebih aktif dalam pengelolaan sampah dan mendukung perekonomian mereka.
Di sisi penanganan sampah tahap hilir, Ferdy menjelaskan bahwa terdapat tiga Bank Sampah yang menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dalam pengelolaan sampah. Ini bertujuan untuk mengurangi jumlah sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
“Dengan menerapkan 3R, kita mendorong masyarakat untuk mendaur ulang sampah menjadi bahan baru yang dapat digunakan kembali atau diolah menjadi produk yang memiliki nilai ekonomis,” tambahnya.
Salah satu fokus utama dalam pengelolaan sampah di Kota Makassar adalah penanganan di TPA Tamangapa. Saat ini, penanganan di TPA Tamangapa telah mengalami perubahan dari sistem pendamping menjadi controlling, sebagai salah satu prasyarat untuk penghargaan Adipura.
Namun, Ferdy mengungkapkan bahwa volume sampah di TPA Tamangapa saat ini sudah melebihi kapasitasnya. Sebagai alternatif, Pemkot Makassar berencana mendirikan Pusat Pengelolaan Sampah Berbasis Listrik (PSEL).
Pembahasan mengenai PSEL ini telah mencapai tingkat intensitas yang tinggi, khususnya terkait dengan kontrak dengan PT Sarana Utama Sinergi, yang merupakan pemenang tender PSEL. Ferdy berharap groundbreaking dapat segera dilakukan.
“Melalui PSEL ini, diharapkan dalam 10 tahun ke depan penanganan persampahan di Kota Makassar dapat diatasi dengan baik dan efektif serta berkontribusi dalam penyediaan sumber listrik yang berkelanjutan di Kota Makassar,” jelas Ferdy.
Dengan berbagai upaya tersebut, Wali Kota Makassar optimis bahwa program Penataan Total Sistem Persampahan akan membawa dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat Kota Makassar, menjadikannya lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan.