Danny Pomanto Jadi Pembicara di Forum Air Dunia

Walai.id, Bali – Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan “Danny” Pomanto, menjadi salah satu pembicara utama dalam sesi Side Events Lokakarya Internasional di Forum Air Dunia ke-10 yang diadakan di Bali pada 20-25/05/2024.

Workshop internasional ini membahas upaya membangun kota dan komunitas cerdas serta berketahanan di Asia dan Pasifik, dengan fokus pada peran pembuat kebijakan dan perencana pemerintah daerah.

Danny Pomanto, sapaan akrab Ramdhan Pomanto, memaparkan visinya untuk mewujudkan Makassar sebagai kota yang sombere’ dan smart city. Sombere’ dalam bahasa Makassar berarti keramahan yang luar biasa, kerendahan hati yang besar, dan persaudaraan yang kuat. Konsep ini berkaitan dengan “perangkat hati” atau heartware.

Sementara itu, smart city berkaitan dengan “perangkat keras” dan “perangkat lunak” atau hardware dan software.

“Sombere’ akan memperkuat karakter masyarakat. Kombinasi antara sombere’ dan smart city akan menghubungkan hati dan pikiran manusia,” ujar Danny dalam acara yang digelar oleh UCLG ASPAC dan UNCRD di Courtyard Hotel, Nusa Dua, Bali.

Danny juga menjelaskan transformasi kota melalui program Lorong Wisata, sebuah inisiatif unggulan Pemkot Makassar yang telah memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan mencakup berbagai aspek, bukan sekadar destinasi wisata.

Lorong Wisata melibatkan masyarakat dalam inovasi multi-aspek, seperti ketahanan pangan, pengendalian inflasi, ekonomi sirkular, UMKM digital, dan destinasi wisata sejarah serta seni.

“Di Lorong Wisata, masyarakat mandiri menghasilkan kebutuhan harian, seperti menanam sayur dan budidaya perikanan,” jelas Danny.

Sebagai contoh, ia menyebut Lorong Wisata Sidney, di mana masyarakat mandiri menanam sayur dan membudidayakan ikan. Program ini juga mencakup 21 konten seperti ketahanan pangan, kontrol inflasi, ekonomi sirkular, 20 UMKM digital per lorong, startup lorong, destinasi wisata kuliner, sejarah, seni, dan lainnya.

Danny juga memperkenalkan berbagai inovasi dalam mewujudkan kota rendah karbon.

Dia menunjukkan produksi transportasi publik listrik dan ramah lingkungan Commuter Metromoda (Co’mo) yang menggunakan baterai dengan sumber dua panel surya sehingga tercas sendiri tanpa listrik PLN.

Selain itu, ia mengembangkan solar energi di seluruh sekolah, puskesmas, dan kantor pemerintah, bekerja sama dengan PLN.

Dalam hubungannya dengan Forum Air, Danny menyebut Makassar telah meresmikan Instalasi Pengelola Air Limbah (IPAL) Losari oleh Presiden Joko Widodo.

IPAL Losari mengubah air limbah menjadi air bersih untuk kebutuhan sehari-hari, dengan kapasitas pengelolaan 16 ribu meter kubik per hari yang mengcover lima kecamatan di Makassar.

Danny menekankan pentingnya perubahan perilaku manusia yang harus dimulai dari lorong-lorong di Makassar. Perilaku manusia yang baik dapat menjaga dan menyelamatkan planet ini, seperti menurunkan karbon dan menaikkan oksigen.

“Lorong-lorong di Makassar dibuat menjadi lorong wisata yang dalamnya ada Public Engagement dan Protokol Sentuh Hati,” jelas Danny.

Untuk mengajak masyarakat terlibat, dia juga melakukan restrukturisasi sosial dengan membentuk Dewan Lorong yang terdiri dari pemimpin karismatik, pemimpin perempuan, dan pemimpin milenial.

Di akhir presentasinya, Danny mengajak semua pihak untuk menyelamatkan planet, air, dan kehidupan dunia. “Mari bekerja mulai sekarang, bekerja dengan perbedaan dan bekerja bersama-sama,” ajaknya. (*)