News  

Pertemuan Bilateral Menko Ekonomi RI dan Wakil Kanselir Jerman

Walai.id, Jerman – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Wakil Kanselir serta Menteri Ekonomi dan Aksi Iklim Republik Federal Jerman Y.M. Robert Habeck melakukan pertemuan bilateral di Berlin, Jerman pada tanggal 6 Mei 2024.

Pertemuan ini antara dua negara ekonomi terbesar di Kawasan ASEAN dan Kawasan Eropa membahas berbagai kerjasama di bidang Industri, Perdagangan dan Investasi, Energi, serta Pengembangan Sumber Daya Manusia.

Dalam sambutan pembukaannya, Menko Airlangga menyampaikan bahwa Indonesia mencatat pertumbuhan Triwulan I tahun 2024 sebesar 5,11% (YoY), merupakan pertumbuhan Triwulan I tertinggi sejak tahun 2015.

Pertumbuhan ekonomi yang solid ini didukung oleh berbagai lembaga rating yang memberikan penilaian positif terhadap ketahanan ekonomi Indonesia yang tetap terjaga.

Baca Juga :  Kominfo Siap Dukung Percepatan Layanan Digital Terpadu

Capaian pertumbuhan ekonomi nasional tersebut juga ditandai dengan data ketenagakerjaan yang memperlihatkan peningkatan jumlah penduduk yang bekerja dan penurunan jumlah pengangguran.

Konsumsi Pemerintah tumbuh sebesar 19,9% (YoY) yang didorong oleh belanja Pemilu, serta Konsumsi Lembaga Non-Profit Rumah Tangga yang tumbuh hingga 24,29% (YoY) karena adanya kegiatan Pemilu.

Meski di tengah kondisi net ekspor yang negatif, Konsumsi Rumah Tangga dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tetap menjadi sumber pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

Baca Juga :  Presiden Jokowi Kunjungi Pasar Rakyat Kefamenanu, Cek Harga dan Pamit Kewarga

Permintaan domestik yang kuat ini didukung oleh kebijakan fiskal sebagai respons terhadap kondisi ketidakpastian global.

Indonesia berhasil tumbuh kuat dan persisten, dibandingkan dengan sejumlah negara lain di kawasan seperti Malaysia, South Korea, Singapura, dan Meksiko.

Ke depannya, Indonesia diestimasi akan tetap resilient dengan pertumbuhan ekonomi sekitar 5% pada tahun 2024 dan peningkatan pada tahun 2025.

Dalam pertemuan di Berlin, kedua Menteri menekankan pentingnya penyelesaian perundingan IEU-CEPA dengan memperhatikan prinsip fair trade dan kemakmuran.

Menko Airlangga juga membahas isu terkait kebijakan EU Deforestation Regulation (EUDR) serta pembahasan kerjasama pengembangan ekosistem semikonduktor di Indonesia.

Tinggalkan Balasan