News  

Pemerintah Terus Dorong Penggunaan Gas Bumi untuk Mengurangi Subsidi dan Emisi

Walai.id, Jakarta – Pemerintah Indonesia terus menggalakkan pemanfaatan gas bumi melalui program-program seperti jaringan gas kota (Jargas) dan Compressed Natural Gas (CNG), Jakarta, 12 Februari 2024.

Langkah ini tidak hanya diharapkan mendekatkan akses energi kepada masyarakat, tetapi juga berpotensi untuk mengurangi beban subsidi dan impor LPG.

Menurut Kepala LEMIGAS, Ariana Soemanto, saat ini sekitar 900 ribu rumah telah terhubung dengan Jargas. 

Jika jumlah ini dapat menggantikan penggunaan LPG 3 kg, diperkirakan akan menghemat subsidi LPG hingga Rp1,6 triliun dan mengurangi pengeluaran devisa sebesar US$ 140 juta.

Baca Juga :  100 Hari Pertama Kerja, Tingkat Kepuasan Publik terhadap Presiden Prabowo Mencapai 81%

Selain itu, analisis LEMIGAS menunjukkan bahwa penggunaan gas dalam bentuk Jargas dan CNG dapat mengurangi emisi dibandingkan dengan penggunaan LPG. 

Penggunaan Jargas diprediksi dapat menurunkan emisi sebesar 12%, sementara penggunaan CNG dalam sektor industri dapat mengurangi emisi hingga 23%.

Data pemerintah mencatat bahwa pada tahun 2023, sekitar 68,2% dari produksi gas bumi dialokasikan untuk kebutuhan dalam negeri, sementara sisanya diekspor. 

Baca Juga :  Aplikasi Dapodik 2025.b Telah Hadir dengan Teknologi Baru

Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji, menegaskan komitmen pemerintah untuk terus meningkatkan konsumsi gas domestik.

Dari data realisasi tahun 2023, pemanfaatan gas bumi untuk dalam negeri mencapai 3.745 MMscfd, dengan sebagian besar dialokasikan untuk sektor industri sebesar 1.516 MMscfd. 

Sementara itu, pemanfaatan Jargas mencapai sekitar 16 MMscfd dengan terpasangnya sekitar 900 ribu sambungan rumah, yang diharapkan akan terus diperluas ke depan.

“Tren penggunaan gas bumi dalam negeri menunjukkan peningkatan yang signifikan, khususnya untuk memenuhi kebutuhan industri,” kata Tutuka dalam pernyataannya.

Tinggalkan Balasan