Walai.id, Jakarta – Pemerintah Indonesia terus menggencarkan langkah percepatan proyek Mass Rapid Transit (MRT) Koridor Timur-Barat di DKI Jakarta dan sekitarnya.
Hal ini dilakukan dalam Rapat Koordinasi Persiapan Pelaksanaan Pembangunan Proyek Strategis Nasional untuk MRT East-West Phase I Stage I, yang digelar di Kantor Kemenko Perekonomian pada Selasa (16/1/2024).
Proyek MRT East-West, dengan dukungan Japan International Cooperation Agency (JICA), memiliki dua fase pembangunan. Fase pertama, yang melibatkan rute Kembangan–Medan Satria sepanjang 39,3 km, sedang dalam tahap persiapan.
Sementara fase kedua, membentang dari Balaraja-Kembangan hingga Medan Satria-Cikarang sepanjang 50,4 km, juga tengah dalam perencanaan matang.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa proyek ini tidak hanya diarahkan untuk mengatasi kemacetan, tetapi juga menjadi simbol kemajuan dan inovasi dalam pembangunan infrastruktur transportasi di Indonesia.
“Ini bukan hanya tentang infrastruktur, tapi juga soal meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan konektivitas antar wilayah,” ujarnya.
Langkah konkrit untuk merealisasikan proyek ini terus diambil, termasuk penandatanganan Minutes of Discussion pada November 2023 oleh JICA, Kementerian Perhubungan, Bappenas, Pemprov DKI, dan MRTJ.
Dukungan finansial sebesar USD3 miliar dari JICA diharapkan akan memberikan kontribusi signifikan terhadap kemajuan proyek ini.
Menko Airlangga Hartarto menjamin bahwa Peraturan Menteri Koordinator segera akan diterbitkan sebagai dasar untuk proses Loan Negotiation dan Loan Signing pada Maret 2024.
Proyek ini melibatkan Kementerian Perhubungan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan PT MRT Jakarta sebagai lembaga terkait.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah berkomitmen untuk menangani pengadaan tanah di wilayahnya, dan seluruh pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah berjanji untuk memastikan kelancaran proses pembangunan dan pengoperasian proyek MRT East-West.
Proyek MRT East-West, sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional, diharapkan dapat memperbaiki sistem transportasi massal di ibukota.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menyatakan dukungannya, dan proyek ini ditargetkan untuk groundbreaking pada bulan Agustus 2024, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.