Walai.id, Jakarta – Dalam rangka peringatan Hari Sumpah Pemuda yang ke-95, Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria, menggarisbawahi pentingnya generasi muda Indonesia untuk memahami dan menguasai teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta literasi digital.
Ia menegaskan bahwa dengan pesatnya perkembangan teknologi dan arus informasi, penting bagi pemuda untuk meraih penguasaan dalam bidang TIK, dan mempertimbangkan penggunaan yang optimal dari kecerdasan buatan (AI).
Wamen Nezar Patria juga mengingatkan bahwa Indonesia sedang menghadapi berbagai tantangan, seperti korupsi, kemiskinan, pengangguran, narkoba, pornografi, berita palsu (hoaks), ujaran kebencian, dan masalah bangsa lainnya.
Ujarnya saat menjadi Inspektur Upacara Peringatan HSP ke-95 Tahun 2023 di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta Pusat, pada Sabtu (28/10/2023).
Meskipun demikian, hal ini seharusnya tidak menghentikan semangat untuk kemajuan Indonesia dan penciptaan masyarakat yang adil dan sejahtera.
Setiap pemuda diharapkan memiliki visi, misi, dan peran strategis untuk masa depan 30 tahun ke depan agar pembangunan dapat berjalan lebih cepat, dengan kolaborasi lintas generasi dan semangat gotong royong lintas sektor.
Wamenkominfo berharap peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-95 akan menjadi momen penting yang memicu semangat kolaborasi dalam memajukan Indonesia.
Selain itu, dalam rangkaian upacara tersebut, Wamen Nezar Patria memberikan Tanda Kehormatan Satyalencana Wira Karya kepada dua pegawai Kementerian Komunikasi dan Informatika yang telah berperan penting dalam bidang komunikasi publik dan pengendalian spektrum frekuensi.
Penghargaan pertama diberikan kepada Dimas Aditya Nugraha, Pranata Humas Ahli Madya di Direktorat Pengelolaan Media Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, atas peran aktifnya dalam bidang komunikasi pemerintah.
Penghargaan kedua diberikan kepada Zulhaidir Hamid, Pengendali Frekuensi Radio Ahli Madya di Direktorat Pengendalian Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Direktorat Jenderal SDPPI, yang telah berkontribusi dalam pengawasan frekuensi radio dengan menggunakan metode penguatan monitoring spektrum frekuensi radio berbasis Internet of Things (IoT), serta pengembangan sistem pemantauan jarak jauh untuk mengawasi aktivitas anomali penggunaan frekuensi radio, sehingga menjaga keamanan spektrum frekuensi radio di Indonesia.