News  

Rapor Pendidikan Indonesia Mendorong Pemerataan dan Perbaikan Pendidikan

Walai.id, Jakarta – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Indonesia terus mengupayakan transformasi sistem pendidikan di negara ini melalui kebijakan Merdeka Belajar. Salah satu upaya penting adalah melalui implementasi Asesmen Nasional (AN) dan Rapor Pendidikan, Pada Senin 25/09/2023.

Rapor Pendidikan berperan sebagai platform yang menggabungkan data pendidikan, terutama dari AN, menjadi alat yang komprehensif dalam menggambarkan keadaan pendidikan Indonesia. Tujuannya adalah untuk merangsang evaluasi dan perbaikan kualitas pendidikan.

AN digunakan untuk mengukur mutu hasil belajar, proses pembelajaran, dan lingkungan belajar. Instrumen utamanya melibatkan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Lingkungan Belajar (Sulingjar), dan Survei Karakter untuk pendidikan dasar dan menengah.

Ketiga instrumen ini merupakan dasar bagi pembelajaran seumur hidup, kontribusi terhadap masyarakat, dan perkembangan peserta didik secara menyeluruh. Sulingjar juga menjadi acuan dalam menganalisis tantangan di lembaga pendidikan dan perencanaan perbaikan.

Anindito Aditomo, Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) di Kemendikbudristek, menjelaskan bahwa hasil AN disajikan dalam Rapor Pendidikan bersama evaluasi dari berbagai sumber. Data ini dapat diakses oleh pemangku kepentingan, termasuk kepala sekolah, guru, dan pemerintah daerah, untuk merencanakan perbaikan pembelajaran yang lebih efektif sesuai kebutuhan.

Rapor Pendidikan untuk pemerintah daerah, dirilis pada Juli 2023, menggunakan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pendidikan sebagai dasar pengukuran kualitas pendidikan di suatu daerah. Ini membantu perencanaan berbasis data yang memungkinkan pemerintah daerah mengalokasikan anggaran secara efisien untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Baca Juga :  SDGs Annual Conference 2024: Inovasi untuk Mewujudkan Indonesia Emas

Rapor Pendidikan untuk satuan pendidikan, yang diperbarui pada Mei 2023, sekarang menyediakan ringkasan untuk membantu mengidentifikasi prioritas perbaikan dan akar masalah. Fitur “inspirasi benahi” juga ditambahkan untuk memfasilitasi perencanaan pembenahan.

Anindito menambahkan bahwa Rapor Pendidikan untuk satuan pendidikan sekarang juga disertai dengan poster hasil pencapaian, yang dapat membantu memantik diskusi dan memperluas pemahaman tentang kemajuan pendidikan di sekolah.

Rapor Pendidikan Indonesia bertujuan memberikan gambaran kualitas pendidikan secara nasional dan mendorong kolaborasi dalam meningkatkan mutu pendidikan. Data dalam Rapor Pendidikan Indonesia tahun ini adalah hasil perbandingan antara tahun 2022 dan 2021. Data ini berasal dari berbagai sumber, termasuk AN, Data Pokok Pendidikan (Dapodik), Badan Pusat Statistik (BPS), dan aplikasi pendidikan.

Rapor Pendidikan menggunakan sebelas indikator utama untuk mengukur kualitas pendidikan, termasuk kompetensi dasar literasi-numerasi, karakteristik pembelajaran, iklim keamanan, kebinekaan, keselarasan dengan dunia kerja, persentase PAUD terakreditasi minimal B, dan Angka Partisipasi Sekolah (APS).

Pemanfaatan Rapor Pendidikan mengajak semua pemangku kepentingan pendidikan, termasuk pemerintah, satuan pendidikan, guru, orang tua, peneliti, dan peserta didik, untuk berpartisipasi dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia. Rapor Pendidikan dapat diakses melalui situs resmi dan diharapkan dapat menjadi alat yang efektif dalam identifikasi, refleksi, dan pembenahan mutu pendidikan.

Baca Juga :  Pembukaan Seleksi PPPK 2024: Pendaftaran Dibagi Menjadi Dua Periode

Melalui Rapor Pendidikan, Kemendikbudristek mengingatkan bahwa pendidikan adalah tanggung jawab bersama seluruh pemangku kepentingan, dan bersama-sama mereka dapat mencapai tujuan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Saat ini, Rapor Satuan Pendidikan telah diakses oleh lebih dari 74% satuan pendidikan sasaran, sedangkan Rapor Pendidikan untuk daerah telah diakses oleh seluruh pemerintah daerah.

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD Dikdasmen), Iwan Syahril, memberikan apresiasi kepada semua pemangku kepentingan yang telah berkolaborasi dalam memanfaatkan Rapor Pendidikan Indonesia untuk perbaikan kualitas pendidikan. Iwan mengajak semua pihak untuk bergotong royong dalam mendukung Asesmen Nasional dan memanfaatkan Rapor Pendidikan sebagai alat untuk mencapai perbaikan pendidikan yang lebih baik.

Pendidikan adalah tanggung jawab kolektif, dan Rapor Pendidikan Indonesia merupakan sumber informasi yang penting untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Semua pemangku kepentingan, dari satuan pendidikan hingga pemerintah, orang tua, dan masyarakat umum, memiliki peran kunci dalam proses ini. Oleh karena itu, Rapor Pendidikan diharapkan dapat menjadi alat yang efektif dalam mendorong kolaborasi dan perbaikan mutu pendidikan. Data Rapor Pendidikan Indonesia dapat diakses di raporpendidikan.kemdikbud.go.id dengan mengeklik tombol ‘Lihat Hasil Nasional’.

Tinggalkan Balasan