Walai.id, Internasional – Para ahli kesehatan mengkhawatirkan bahwa pandemi kesehatan berikutnya dapat menewaskan hingga 50 juta orang, Senin 25/9/2023.
Mereka berpendapat bahwa kita mungkin telah beruntung dengan dampak Covid-19, dan mereka memprediksi bahwa pandemi besar berikutnya sudah “sedang dalam perjalanan.”
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menamainya ‘Disease X’ dan menyatakan bahwa ini bukan hanya kemungkinan, tetapi lebih kepada probabilitas bahwa penyakit ini dapat muncul kapan saja.
Penyakit ini dapat muncul dari salah satu jutaan virus yang belum ditemukan dan diperkirakan dapat menjadi 20 kali lebih mematikan daripada Covid-19 yang telah menyebabkan 2,5 juta kematian di seluruh dunia.
Para ahli mengingatkan bahwa pandemi berikutnya dapat mirip dengan flu Spanyol, dan WHO mengatakan bahwa vaksin harus disiapkan dan disebarkan dengan cepat untuk menghadapinya.
Dame Kate Bingham, yang memimpin Kelompok Kerja Vaksin Inggris antara Mei dan Desember 2020, memperingatkan agar tidak meremehkan situasi hanya karena Covid-19 saat ini dianggap sebagai “penyakit biasa.”
Dia mengingatkan, “Biarkan saya menyampaikannya dengan jelas: pandemi flu tahun 1918-1919 menewaskan setidaknya 50 juta orang di seluruh dunia, dua kali lipat dari jumlah korban jiwa dalam Perang Dunia I,” Minggu (24/9).
“Hari ini, kita harus bersiap menghadapi jumlah korban serupa akibat salah satu dari banyak virus yang sudah ada. Saat ini, ada lebih banyak virus yang sedang bereplikasi dan bermutasi daripada semua bentuk kehidupan lainnya di planet kita yang disatukan. Tentu saja, tidak semuanya berpotensi menjadi ancaman bagi manusia, tetapi banyak di antaranya memang begitu.”
Dame Bingham mengungkapkan bahwa saat ini ada 25 keluarga virus yang diketahui oleh ilmuwan, yang masing-masing terdiri dari ribuan virus individu yang memiliki potensi menjadi pandemi.
Selain itu, diperkirakan ada sekitar satu juta virus lain yang belum teridentifikasi yang dapat melompat antar spesies dan memiliki potensi untuk menyebabkan jutaan kematian.
Dia melanjutkan, “Kita mungkin beruntung dengan Covid-19, meskipun virus ini menyebabkan lebih dari 20 juta kematian di seluruh dunia. Yang perlu diperhatikan adalah sebagian besar orang yang terinfeksi berhasil pulih. Bayangkan jika Disease X memiliki tingkat penularan yang sama seperti campak dengan tingkat kematian seperti Ebola [67%]. Suatu saat, di suatu tempat di dunia, virus itu akan mulai menyebar, dan orang akan mulai jatuh sakit.”