Walai.id, Jakarta – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama dengan proyek dukungan Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ), Reduce, Reuse, Recycle to Protect the Marine Environment and Coral Reefs (3RproMar), dan Sekretariat ASEAN, mengadakan Forum Dialog Nasional Kedua di Jakarta pada Kamis (21/9/2023).
Forum ini membahas masalah pengurangan sampah plastik di wilayah pulau kecil dan pesisir dengan tema “Menuju Pencapaian Target Nasional pada Pengurangan Sampah Plastik: Tantangan, Peluang, dan Langkah Selanjutnya”.
Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah Limbah dan B3 (PSLB3) KLHK, Rosa Vivien Ratnawati, menyatakan bahwa acara ini penting karena mengundang para pakar, aktivis, dan penggiat pengelolaan sampah, serta daerah-daerah yang memiliki inisiatif bagus dalam mengurangi sampah plastik.
Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya mencapai target nasional pengurangan sampah plastik sebesar 30% pada tahun 2025, sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2017.
Vivien optimis bahwa kerja sama antara KLHK, GIZ, dan Sekretariat ASEAN, yang didukung oleh komitmen dan kerja keras, dapat membantu mencapai target tersebut. Kerja sama ini difokuskan pada wilayah pulau-pulau kecil dan daerah pesisir yang belum memiliki pengelolaan sampah yang baik.
Sementara itu, Cluster Head ASEAN, Shameer Khanal, menyambut baik komitmen Pemerintah Federal Jerman dalam kemitraan kolaboratif untuk pembangunan berkelanjutan di Indonesia, terutama dalam pengelolaan sampah.
Forum ini dihadiri oleh perwakilan dari berbagai sektor, termasuk sektor publik, swasta, organisasi masyarakat, akademisi, dan lembaga internasional. Tujuannya adalah untuk mendiskusikan berbagai pendekatan dalam mencapai target pengurangan sampah plastik yang mencemari laut.
Para narasumber dalam forum ini antara lain Direktur Pengurangan Sampah KLHK, Vinda Damayanti, yang memaparkan pencapaian terbaru dan langkah selanjutnya dalam upaya pengurangan sampah plastik di Indonesia.
Selain itu, Senior Program Management Officer UNEP, Brenda Koekkoek, membahas tentang Instrument Hukum Internasional yang Mengikat untuk Mengakhiri Polusi Plastik dan Harapan dari Sidang Ketiga Komite Negosiasi Antar Pemerintah tentang Polusi Plastik (INC-3). Selanjutnya, Direktur Eksekutif Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia, Alwis Rustam, memberikan pandangan tentang Praktik Baik dan Pelajaran yang Didapat dari Kebijakan dan Strategi Pengelolaan Sampah di Tingkat Kota di Indonesia.
Diskusi utama dalam forum ini mencakup tiga fokus utama, yaitu kesiapan, pencapaian, dan kemajuan Indonesia dalam mencapai target nasional pengurangan sampah plastik yang mencemari laut. Kedua, skema penggunaan ulang dan isi ulang dalam sektor makanan dan minuman sebagai solusi untuk mengurangi sampah plastik. Ketiga, pendekatan inovatif di tingkat kota/kabupaten dalam pengurangan sampah plastik.