Walai.id, Jakarta – Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, industri properti memiliki kontribusi penting dalam mendorong perekonomian Indonesia.
Pada triwulan kedua 2023, sektor konstruksi mencapai 9,43% kontribusi terhadap PDB, sementara sektor real estate mencapai 2,40%. Meskipun terdapat penurunan dalam sektor real estate sebesar 12,30% (yoy), penjualan rumah berukuran besar mengalami peningkatan sebesar 15,11% (yoy).
Indeks Permintaan Properti Komersial juga menunjukkan pertumbuhan yang positif, dengan kategori sewa tumbuh sebesar 5,87% (yoy) dan penjualan meningkat 0,36% (yoy) pada triwulan kedua 2023. Hal ini diharapkan akan memacu aktivitas dan penjualan properti di Indonesia secara keseluruhan.
Airlangga Hartarto juga menyebut berbagai kebijakan yang diterapkan oleh Pemerintah, seperti Loan to Value 100% dan Financing to Value untuk kredit properti hingga akhir tahun 2023, sebagai upaya untuk mendorong investasi dan permintaan di sektor properti.
“Guna mendorong peningkatan permintaan dan investasi di sektor properti, Pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan seperti Loan to Value 100% dan Financing to Value untuk kredit properti yang berlaku hingga 31 Desember 2023,” jelas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ketika memberikan keynote speech dalam acara The International Real Estate Federation (FIABCI) Trade Mission 2023 di Jakarta, pada Selasa (19/09/2023).
Pemerintah mendukung konsep pembangunan hijau melalui peraturan dan Undang-Undang yang relevan. Dengan populasi yang besar dan bonus demografi, Indonesia menjadi tujuan investasi properti yang menarik di dunia.
Acara The International Real Estate Federation (FIABCI) Trade Mission 2023 di Jakarta juga dihadiri oleh berbagai tokoh dan pejabat terkait, termasuk Kepala Otorita IKN, Ketua Umum Real Estate Indonesia 2023-2027, FIABCI World President 2023-2024, dan FIABCI Secretary General.