Walai.id, Jakarta – Pada Senin (11/9), polisi berhasil mengungkap sebuah rumah produksi film dewasa yang beroperasi di wilayah Jakarta Selatan. Operasi penangkapan yang dilakukan melibatkan lima tersangka, yang masing-masing memiliki peran khusus di dalam rumah produksi yang terbongkar tersebut.
Rumah produksi ini telah aktif memproduksi berbagai jenis konten video dan film dewasa dengan melibatkan pemeran wanita dari berbagai latar belakang, termasuk artis, model foto, dan selebgram.
Yang menarik, para pemeran ini tidak terikat oleh kontrak formal dengan rumah produksi, melainkan mereka dibayar antara Rp10 juta hingga Rp15 juta setiap kali mereka berperan dalam produksi film. Besaran bayaran ini disesuaikan dengan tingkat ketenaran dan pengaruh yang dimiliki oleh masing-masing pemeran.
Dalam sejumlah film dewasa yang dihasilkan oleh rumah produksi ini, terdapat sekitar 12 pemeran wanita. Salah satu dari mereka berhasil ditangkap oleh pihak kepolisian. Saat ini, 11 pemeran wanita lainnya masih dalam tahap penyelidikan yang lebih mendalam. Di samping itu, polisi juga tengah menyelidiki peran lima pemeran pria yang terlibat dalam kasus ini.
Kombes Ade Safri Simanjuntak, Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, menjelaskan bahwa dalam kasus ini terdapat total 12 wanita dan lima pria yang terlibat sebagai pemeran.
“Saya ingin memberikan latar belakang mengenai para pemeran wanita di sini, yang berasal dari kalangan artis, model foto, maupun selebgram,” ungkap Kombes Ade Safri Simanjuntak kepada awak media pada Selasa 12/9/2023.
Operasi ini melibatkan tiga lokasi berbeda di wilayah Jakarta Selatan, tempat hasil produksi film dewasa ini didistribusikan melalui tiga situs web yang berbeda. Polisi berhasil mengidentifikasi peran yang dimainkan oleh masing-masing tersangka, termasuk sutradara, admin website, pemilik rumah produksi, produser, kameramen, editor, dan teknisi suara.
Selain itu, seorang wanita juga terlibat dalam operasi ini, dengan peran ganda sebagai sekretaris sekaligus pemeran dalam film-film dewasa yang diproduksi oleh rumah produksi tersebut.
Para pemeran ini ditemukan dan direkrut melalui jaringan pribadi serta melalui media sosial. Ade menekankan, “Proses rekrutmen pemeran dalam konten video dan film bermuatan sensual ini dilakukan tersangka melalui jaringan internal mereka, sekaligus dengan memanfaatkan profiling media sosial untuk mencari calon pemeran potensial.”
Kombes Pol. Ade Safri Simanjuntak juga menyampaikan informasi mengenai lokasi studio yang terlibat dalam produksi film dewasa ini. Studio 1 (Studio KBB) dan studio 2 (Studio KBS) Karya Bintang Studio berlokasi di Jalan Srengseng Sawah, Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Sementara itu, Studio 3 terletak di Jati Raya Kelurahan Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Sebelumnya, Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya telah mengungkap kasus industri film bermuatan asusila atau konten dewasa dengan total produksi sebanyak 120 film.