Walai.id, Nasional – Pemerintah Indonesia terus memprioritaskan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dengan fokus pada sektor energi yang ramah lingkungan. Salah satu langkah nyata dalam arah ini adalah melalui pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT).
Pada Senin, 28 Agustus 2023, Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, secara resmi meresmikan pembangunan pabrik sel surya dan panel surya milik PT Trina Mas Agra Indonesia di Kendal.
Pabrik ini menjadi langkah konkrit dalam menguatkan industri energi surya di Indonesia. Dalam upaya mencapai target Net Zero Emisi pada tahun 2060, pemerintah memandang industri EBT, termasuk pengembangan sel surya dan modul surya, sebagai pilar penting dalam mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan konsumsi energi bersih.
Hingga saat ini, Indonesia telah memiliki 22 pabrik modul surya dengan total kapasitas produksi tahunan mencapai 1.644 MWp. Namun, tantangan seperti perkembangan cepat spesifikasi produk dan keterbatasan komponen sel surya masih dihadapi oleh industri dalam negeri.
Dalam mendukung industri dalam negeri, pemerintah berupaya mendorong penggunaan produk-produk lokal dalam proyek-proyek EBT. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah mengeluarkan peraturan yang mengatur persyaratan nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal dalam proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Peningkatan penggunaan EBT dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2021-2030, serta komitmen menuju Net Zero Emisi 2060, menunjukkan potensi pasar yang semakin besar bagi industri komponen EBT. Dalam konteks ini, Menteri Perindustrian mendorong PT PLN (Persero) untuk berperan sebagai pemegang saham dalam mempercepat pengembangan PLTS di Indonesia.
Agus Gumiwang Kartasasmita memberikan apresiasi kepada PT Trina Mas Agra Indonesia atas investasinya dalam pembangunan pabrik sel surya dan panel surya di Kendal. Langkah ini dianggap sebagai kontribusi positif terhadap pencapaian target Net Zero Emisi 2060 dan juga sebagai langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan pada impor serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Investasi ini juga mencerminkan daya tarik investasi yang terus dimiliki oleh Indonesia. Pemerintah telah berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi investasi, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, melalui sejumlah kebijakan dan inisiatif.
Lokita Prasetya, Wakil Presiden Direktur PT Dian Swastatika Sentosa, Tbk, yang juga mewakili manajemen Trina Mas Agra Indonesia, menjelaskan bahwa tujuan utama dari pabrik ini adalah untuk mendukung program peningkatan penggunaan EBT yang diusung oleh pemerintah dan PT PLN (Persero). Melalui produksi sel surya dan panel surya dalam negeri, diharapkan konsumsi energi bersih dapat lebih terpenuhi dengan produk-produk yang memiliki reputasi yang kuat.
Ferry Salman, Managing Director Sinar Mas, menambahkan bahwa langkah mendirikan fasilitas produksi di Kendal merupakan bagian dari komitmen Sinar Mas dalam mendukung upaya transisi energi yang lebih bersih. Dengan lebih banyaknya pemanfaatan energi surya, diharapkan emisi karbon dapat ditekan, memberikan manfaat positif bagi berbagai sektor dan lingkungan.
Pabrik sel surya dan panel surya ini adalah langkah nyata dalam memajukan industri EBT di Indonesia, serta mengarahkan negara ini menuju lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan.