Walai.id, Nasional – Presiden Joko Widodo mengadakan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Republik Demokratik Kongo, Jean-Michel Sama Lukonde, di Sandton Convention Centre, Johannesburg, Republik Afrika Selatan, pada Rabu 24/08/2023.
Dalam pertemuan ini, Presiden mengakui potensi kerja sama antara Indonesia dan Kongo dalam pengembangan nilai ekonomi hutan serta upaya bersama dalam mengatasi perubahan iklim.
Presiden menyatakan, “Indonesia dan Kongo merupakan dua negara pemilik hutan tropis terbesar di dunia. Kerja sama antara kedua negara ini memiliki peranan penting dalam mengembangkan nilai ekonomi hutan dan berkontribusi pada penanggulangan perubahan iklim. Saya sangat berharap agar kerja sama ini bisa ditingkatkan.”
Lebih lanjut, Presiden menegaskan bahwa Indonesia bersedia untuk berbagi pengalaman dalam berbagai aspek, mulai dari konservasi gambut hingga pengelolaan hutan lestari. Ia berharap agar kerja sama antara Indonesia dan Kongo dalam bidang ini dapat diperkuat.
Presiden menambahkan, “Kerja sama dalam pengelolaan hutan dan pemanfaatan potensi kredit karbon bisa lebih ditingkatkan. Indonesia siap berbagi pengalaman seputar konservasi gambut, pengembangan bioekonomi, serta pengelolaan hutan lestari.”
Selama pertemuan, kedua pemimpin juga membahas tentang pengembangan industri hilir. Presiden menilai bahwa hal ini sangat penting mengingat Kongo dan Indonesia merupakan dua negara terbesar dalam produksi kobalt di dunia.
“Indonesia dengan senang hati akan berbagi pengalaman dan keahlian terkait ekosistem hilirisasi. Kami juga akan mendorong Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia untuk berperan aktif dalam eksplorasi dan investasi di Kongo,” lanjut Presiden.
Tidak hanya itu, Presiden Jokowi juga mengajak PM Lukonde untuk bersama-sama mendorong terwujudnya sejumlah kerja sama antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia dan Kongo yang saat ini sedang dalam tahap penjajakan.
“Saya mengajak kita semua untuk mewujudkan kerja sama ini. Terkait tawaran kerja sama dalam pengelolaan blok minyak di perbatasan dengan Angola, saya akan memberikan tugas kepada pihak terkait untuk segera menindaklanjuti,” tegasnya.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, serta Duta Besar RI untuk Republik Afrika Selatan, Saud Purwanto Krisnawan.