Walai.id, Jakarta – Ibu Kota Negara (IKN) memiliki peranan sentral yang sangat penting dalam menentukan eksistensi negara. Oleh karena itu, sistem pertahanannya harus dirancang secara komprehensif, holistik, dan terintegrasi.
Brigjen Suteikno Suleman, mewakili Deputi Bidang Koordinasi Pertahanan Negara Mayjen TNI Heri Wiranto, menyatakan bahwa IKN Nusantara harus dipersiapkan secara menyeluruh dan terpadu untuk melindungi dan menjaga keamanannya dari berbagai ancaman.
Dalam sebuah forum diskusi dengan tema “Desain Sistem Pertahanan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara” yang berlangsung di Jakarta pada Senin, 31 Juli 2023, Suteikno menyatakan pentingnya peran Kemenko Polhukam sebagai kementerian yang mengoordinasikan isu dan kebijakan pertahanan negara.
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2022 tentang Perincian Induk Ibu Kota Nusantara, terdapat beberapa hal yang dijelaskan. Pertama, sistem dan strategi pertahanan harus melibatkan seluruh warga negara, wilayah, dan sumber daya nasional dalam rangka menyusun pembangunan postur pertahanan negara, sistem pertahanan, dan kelembagaan.
Kedua, pertahanan IKN akan dijalankan melalui sistem dan strategi pertahanan berlapis yang melibatkan pertahanan militer dan pertahanan nirmiliter (soft defense) dengan sinergi antara keduanya, serta didukung oleh diplomasi total untuk mencapai sinergi ganda dalam sistem pertahanan.
“Pembangunan postur pertahanan bertujuan untuk mengembangkan kekuatan militer dan pertahanan nirmiliter yang dapat dihormati di kawasan Asia Timur, dengan pendekatan pertahanan yang defensif dan berlapis untuk menjaga kepentingan nasional,” ungkap Suteikno.
Kemenko Polhukam, bersama dengan Kementerian dan lembaga terkait lainnya, seperti Kementerian Pertahanan, Kementerian PUPR, Kementerian ATR/BPN, Kementerian LHK, TNI, Otorita IKN, dan unsur Forkompinda Daerah Provinsi Kalimantan Timur, Penajam Paser Utara, dan Kutai Kartanegara telah melakukan identifikasi dan pendalaman mengenai Desain Sistem Pertahanan IKN. Hasil identifikasi ini masih memerlukan lebih banyak diskusi.
Suteikno menekankan pentingnya kesamaan persepsi mengenai konsep pertahanan negara, terutama peran pertahanan nirmiliter yang semakin relevan dengan perkembangan teknologi seperti drone dan robot perang.
Forum group discussion ini melibatkan beberapa narasumber dari Kementerian Pertahanan, Lemhannas, dan Institute for Security and Strategic Studies, serta peserta diskusi dari kementerian dan lembaga terkait.