Walai.id, Nasional – Kementerian Perdagangan siap memfasilitasi program pelatihan pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) Minahasa Tenggara (Mitra) untuk menembus pasar global. Salah satunya pelatihan mendesain kemasan agar produknya bisa diterima dan sesuai standar.
Hal ini diungkapkan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga dalam seminar “Produk Lokal, Go Global. UKM Mitra Go Ekspor” yang digelar di Minahasa Tenggara (Mitra), Sulawesi Utara, kemarin Jumat (11/11).
Untuk mengikuti pelatihan, pelaku UKM bisa datang ke Kementerian Perdagangan atau bahkan Kementerian Perdagangan yang akan mendatangi.
“Kementerian Perdagangan berkoordinasi dengan dinas yang membidangi perdagangan di seluruh Indonesia siap memfasilitasi pelatihan. Pelaku UKM binaan tidak perlu mengeluarkan biaya. Pelaku UKM Mitra bisa datang ke Kementerian Perdagangan atau bahkan Kementerian Perdagangan yang akan mendatangi UKM yang membutuhkan bantuan fasilitasi,” ujar Wamendag Jerry.
Wamendag Jerry menambahkan, sebanyak 46 perwakilan perdagangan tersebar di seluruh dunia yang bertugas memastikan produk dipasarkan tepat sasaran. Mereka terdiri dari atase perdagangan (Atdag) dan kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC).
Tidak semua negara memiliki permintaan yang sama. Misalnya salah satu negara Asia belum tentu memiliki permintaan terhadap produk dari Minahasa Tenggara, tapi bisa jadi permintaan potensial di Amerika.
“Kunci penting ekspor adalah 3K, yaitu kuantitas, kualitas, dan kontinuitas. Kementerian Perdagangan bisa membantu mengukur ketahanan, daya jual, dan daya beli dengan program penjajakan bisnis (business matching) agar tepat sasaran,” ungkap Wamendag Jerry.
Wamendag Jerry mengutarakan, neraca perdagangan kumulatif Indonesia Januari-September 2022 mengalami surplus sebesar USD 39,87 miliar dan ini menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah.
Total ekspor selama periode Januari-September 2022 tercatat mencapai USD 219,35 miliar atau meningkat sebesar 33,49 persen dibanding periode tahun sebelumnya (YoY).
Peningkatan ekspor tersebut didorong oleh penguatan ekspor sektor nonmigas yang naik sebesar 33,21 persen YoY menjadi USD 207,19 miliar dan ekspor sektor migas yang naik 38,56 persen YoY menjadi sebesar 12,16 miliar.