“Selain Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar, kami juga baru saja meluncurkan Rapor Pendidikan yang dapat membantu sekolah dan pemerintah daerah dalam melakukan perencanaan berbasis data untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah masing-masing,” papar Anindito.
Sementara itu, Thailand menyampaikan tentang tantangan global pendidikan seperti kesenjangan kualitas dan akses pembelajaran, krisis dan perubahan iklim juga sosial, serta dampak buruk dari perkembangan teknologi.
Thailand mengatakan bahwa berbagai tantangan tersebut dapat kita tangani bersama melalui kolaborasi dan partisipasi yang kohesif sebagaimana hal ini sejalan dengan APEC Education Strategy 2030.
Australia pada kesempatan tersebut menyampaikan perhatian dan inisiatif mereka dalam menanggulangi krisis pembelajaran akibat pandemi dan menekankan peran micro-credentialsdalam mengakselerasi pendidikan tinggi.
Sedangkan, Singapura, Cina, Selandia Baru, dan Rusia menjelaskan tentang keadilan, inklusifitas, digitalisasi pendidikan, keterampilan hijau/lingkungan (green skills), kecakapan abad 21, dan kewarganegaraan global.
Sementara itu, Korea berbagi tentang inisiatif mereka dalam mempersempit kesenjangan digital melalui praktik dan kebijakan e-learning untuk kawasan Asia Pasifik. Malaysia memaparkan tentang revitalisasi pendidikan mereka melalui inovasi media dan penguatan komunitas guru.
Selain anggota-anggota ekonomi APEC, United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO), Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO), ASEAN University Network (AUN), dan Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) ikut berbagi gagasan mereka tentang proyeksi masa depan pendidikan dan potensi-potensi kerja sama dengan APEC dalam bidang pendidikan.
Tantangan pendidikan seperti kesenjangan akses dan kualitas pembelajaran yang kemudian diperparah oleh pandemi nyatanya bukan hanya tantangan yang menghadang Indonesia, namun juga di anggota ekonomi APEC dan wilayah perbatasan.
Oleh karena itu, pendidikan merupakan upaya bersama (public endeavour). Berbagai pihak harus saling bahu-membahu untuk mewujudkan pemulihan pembelajaran pasca pandemi dan meningkatkan kualitas pendidikan untuk semua.