News  

Percepatan Inklusi Keuangan bagi Pemuda, Wanita, dan UKM jadi Prioritas Presidensi G20

Sementara itu, perempuan juga berperan penting dalam pembangunan ekonomi. 

“Kami menyadari bahwa meningkatkan akses perempuan ke layanan keuangan formal tidak hanya akan mengamankan kehidupan keluarga perempuan dengan mengelola uang dan menabung dengan lebih baik untuk kebutuhan dasar, seperti kesehatan dan pendidikan, tetapi juga memberdayakan diri mereka sendiri dengan terlibat dalam kegiatan bisnis seperti UMKM”, ujar Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati dalam sambutannya. 

Studi dari McKinsey Global Institute menunjukkan bahwa USD12 triliun atau 11% dari PDB global dapat ditambahkan jika semua negara mendorong kesetaraan gender. 

Baca Juga :  Pemerintah Tertibkan Sumur Minyak Masyarakat

Lebih lanjut, perempuan yang terlibat di bidang ekonomi dan pasar tenaga kerja, berpotensi memberikan kontribusi sebesar USD28 triliun atau 26% dari PDB dunia pada tahun 2025. 

Namun, perempuan seringkali sulit untuk mengakses layanan keuangan misalnya karena tidak memiliki identitas pribadi atau aset atas namanya, sehingga tidak memiliki jaminan yang bankable. 

Selain itu, banyak perempuan yang belum memiliki pengetahuan yang memadai tentang layanan keuangan formal dan bagaimana mengelolanya.

Baca Juga :  Kemenko Polkam Pantau Situasi Politik dan Keamanan Jakarta Selama Libur Tahun Baru Islam

Sementara pemuda, yang merupakan 16% dari populasi global, merupakan kunci dari masa depan suatu negara. 

Kamu muda akan segera memasuki dunia kerja dan berkontribusi pada perekonomian. 

Namun, banyak dari mereka dikecualikan secara finansial karena kurangnya dokumen identitas resmi atau memerlukan persetujuan wali yang sah untuk membuka rekening bank, atau bahkan stereotip yang mengaitkan mereka dengan risiko yang lebih tinggi karena memiliki pendapatan yang tidak teratur dan simpanan yang kecil. 

Tinggalkan Balasan