Progam Literasi hari ini gencar dikampanyekan hingga ke desa dan sekolah-sekolah, melihat itu Komunitas IT Maros merespon dengan merancang Program Gerakan Literasi Digital.
Dedy Kandawa Utama, Pengurus Pimpinan Pusat Komunitas IT Maros (KomIT Maros), menilai Era Teknologi Informasi yang pesat saat ini memudahkan masyarakat dalam mendapatkan informasi.
Namun dibalik kemudahaan itu justru menjadi sangat rawan disalah gunakan oleh orang-orang yang punya kepentingan yang tidak baik, seperti menyebarkan informasi sesat, Hoax bahkan sampai paham-paham yang bertentangan dengan nilai-nilai kebangsaan kita.
Selain itu, hari ini untuk membuat konten-konten digital juga dimudahkan dengan perangkat teknologi dan aplikasi yang sudah serba cangih, untuk membuat tulisan, desain dan video misalnya yang kemudian langsung diupload ke sosial media, Web Blog atau ke aplikasi chating dengan fitur broadcast chat dimana sekali tekan langsung tersebar sudah banyak tersedia.
Namun yang jadi permasalahan hari ini adalah apakah content-content yang dibuat itu berefek positif atau malah negatif kepada masyarakat kita? ini persoalanya, menurut Dedy.
Kurangnya pemahaman terhadap mencerna sebuah informasi dan kepekaan terhadap kondisi sosial hari ini membuat banyak masyarakat kususnya anak-anak muda mudah percaya dengan berita palsu/Hoax, bahkan menjadi orang yang memproduksi itu dan dengan sadar membagikan konten-konten yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kebangsaan kita, agama dan kearifan lokal ke dunia maya yang bisa diliat oleh semua orang.
Untuk itu lah kemudian KomIT Maros hadir untuk kemudian memberikan edukasi kepada masyarakat, kususnya kepada anak-anak muda agar lebih sensitif dengan kondisi sosial, lebih analisis dalam mencerna informasi, kritis dan menjadi agent perubahan di dunia maya.
Gerakan Literasi Digital yang sedang digagas KomIT Maros diharapkan mampu menjawab tantangan itu, olehnya lewat gerakan itu KomIT Maros mengajak anak-anak muda, para aktivis sosial, aktivis literasi dan yang punya kepekaan tergadap kondisi hari ini untuk berkolaborasi dalam mengedukasi masyarakat lewat Gerakan Literasi Digital.
Lewat Gerakan Literasi Digital ini diharapkan mampu melahirkan para agent perubahan didunia maya yang kritis, pemberi solusi dan peka dengan kondisi sosial disekitarnya. kemudian mengajak mereka untuk mendokumentasikan ide dan gagasanya dalam bentuk tulisan, gambar atau video yang kemudian diupload disosial media dan web blog pribadi yang kedepanya itu semua menjadi conten-conten positif bagi orang lain dan generasi selanjutnya.
Bukan hanya itu, Gerakan Literasi Digital ini juga bertujuan mengenalkan Teknologi Informasi hari ini dan cara memanfaatkannya dengan benar, Tutup Dedy.