Walai.id, Maros – Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol Merdisyam, meninjau pelaksanaan vaksinasi massal yang berlangsung di Aula Kantor Desa Lekopancing, Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros. Pada hari rabu (14/07/2021).
Dalam kunjungannya, Merdisyam berpesan pada masyarakat agar tidak seharusnya merasa bebas setelah menjalani vaksinasi, pasalnya dibutuhkan rentang waktu dimana vaksin bekerja dalam membentuk imunitas dan kekebalan tubuh.
“saya juga berpesan pada masyarakat yang sudah vaksin jangan merasa kalau sudah vaksin itu sudah bebas. Karena ingat, setelah vaksin itu ada rentang waktu dimana vaksin itu bekerja untuk membentuk imun, antara sampai dengan dua minggu itu seharusnya setelah vaksin jangan berkeliaran, kurangi kegiatan karena vaksin itu sedang bekerja dan disitulah rentang sebenanrnya”. Katanya.
Lebih lanjut Merdisyam juga menjelaskan, jika selama ini masyarakat kerapkali salah memahami setelah mengikuti vaksinasi. Dimana seharusnya setelah vaksin pertama dan kedua masyarakat tetap menjaga diri supaya imunitas dan kekebalan tubuh bisa terbentuk.
“Nah ini salah pemahaman masyarakat begitu vaksin selesai mereka bilang saya sudah selesai ini (tidak), sampai dengan nanti vaksin kedua. Jadi artinya satu bulan buat orang itu kira-kira satu bulan setelah vaksin pertama dan vaksin kedua harusnya benar-benar bisa menjaga diri supaya tingkat imunitas itu terbentuk dan kekebalan itu sudah ada”. Terangnya.
Selain itu, Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam juga menyampaikan jika selama ini antusias warga terus mengalami peningkatan dalam mengikuti vaksinasi.
“Kita memang sekarang ini melakukan percepatan vaksin, antusias masyarakat saya lihat sangat luar biasa dan tingkat kesadaran untuk vaksinasi ini sudah luar biasa. Karena memang beberapa persyaratan sekarang secara administrasi diwajibkan bagi yang sudah vaksin”. Bebernya.
Meski begitu kata Merdisyam, ditengah meningkatnya antusias warga dalam mengikuti vaksinasi, pihaknya juga terkendala keterbatasan vaksinator yang dimiliki sehingga diperlukan koordinasi dengan semua stakeholder yang ada.
“Ini memang harus berkoordinasi dengan tenaga kesehatan yang dimiliki pemerintah daerah, karena target vaksinasi kedepan sesuai yang disampaikan presiden sampai bulan juli ini 1 juta perhari tapi di bulan agustus akan ditingkatkan jadi 2 juta perhari. Karena secara umum untuk sulawesi selatan sendiri kita pencapaian target baru 15 persen secara nasional. Jadi artinya memang perlu percepatan, demikian juga di maros sendiri baru juga mencapai 15 persen”. Jelasnya.
Terkait progres percepatan vaksinasi di sulawesi selatan yang baru mencapai 15 persen, selain terkendala minimnya vaksinator yang ada, Merdisyam juga mengaku terkendala dengan ketersediaan vaksin.
“Hal-hal tersebut sebenarnya terkendala juga dengan kita melihat ketersediaan vaksin, karena sekarang ini antusias masyarakat sangat luar biasa sehingga kita juga akan koordinasi dengan pusat untuk percepatan vaksin ini”. Pungkasnya.