News  

Chaidir Syam Dan Irfan AB Terima APEX Award dari Balai Arkeologi Provinsi Sulawesi Selatan

WALAI.ID, MAROS – Bupati Maros HAS Chaidir Syam terima penghargaan dari Balai Arkeologi pada kegiatan Rumah Peradaban 2021 yang dilaksanakan di Dermaga 2, Desa Wisata Rammang Rammang, Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros (05/07/2021)

Dalam sambutan Chaidir Syam melalui Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Maros Ir. H. Takdir D., MM mengungkapkan apresiasinya terhadap kegiatan Rumah Peradaban tahun ini yang dilaksanakan di Kabupaten Maros.

“Saya sangat mendukung kegiatan yg melibatkan para pelajar SMK/SMA se Sulsel ini, dan Patut disyukuri karena Kabupaten Maros menjadi pilihan untuk pelaksanaan kegiatan ini” ungkap Chaidir Syam dalam sambutannya.

Baca Juga :  Anak Muda Pattene Gelar Aksi Protes Jalan Rusak akibat Truk industri Perusahaan 88

Pada kegiatan ini Kabupaten Maros mendapatkan penghargaan kategori Apresiasi Hasil dan Pemanfaatan Arkeologi.

“Temuan Arkeologi adalah nilai – nilai penting untuk memperkuat karakter bangsa yang dapat membrikan kontribusi dan memberikan inspirasi dalam memajukan kecerdasan bangsa khususnya di Kabupaten Maros” lanjut Chaidir.

Selain Chaidir Syam, Anggota DPRD Prov. Sulsel Andi Muhammad Irfan AB menerima penghargaan Apex Award yang diserahkan langsung oleh Kepala Balai Arkeologi Sulawesi Selatan disalah satu rangkaian pembukaan kegiatan tersebut.

“Andi Irfan AB dinilai sangat memberikan kontribusi dan perhatian khusus dalam pengembangan dan pemajuan pendidikan khususnya dibidang publikasi dan penyebarluasan hasil penelitian Arkeologi” ujar Kepala Balar M. Irfan Mahmud, SS, M.Si.

Baca Juga :  Bupati Maros Melepas Rombongan Calon Jemaah Haji Kloter XII di Asrama Haji Sudiang

Kegiatan Rumah Peradaban 2021 ini adalah program bersama Balai Arkeologi seluruh Indonesia dan mengangkat tema “Produk Masa Lalu Akar Pemikiran Masa Kini”.

“Ada 7 Kabupaten Kota yang yang hadir sebagai peserta dari SMA/SMK yang kami sebar dalam 4 cluster yang akan langsung terjun ke masyarakat untuk belajar kemudian mengaplikasikannya di lapangan sehingga mereka mampu mengedukasi diri dan masyarakat agar lebih memahami apa yang mereka dapatkan pada kegiatan Rumah Peradaban ini” Pungkas M. Irfan Mahmud.
(Lintar)