News  

Pemkab Maros Menggelar FGD Literasi Qur’ani Butta Salewangan

Walai.id, Maros – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maros bersama Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) menggelar Fokus Grup Diskusi (FGD) penyuluh agama membahas kelanjutan Literasi Qur’ani Butta Salewangan. Kegiatan ini digelar di Ruang Pola Kantor Bupati Maros, Kamis (17/2/3/2022).

Bupati Maros, AS Chaidir Syam sangat mengapresiasi kegiatan yang digelar bersama organisasi keagamaan se Kabupaten Maros ini. Hadir perwakilan dari 16 organisasi keagamaan.

“Ini gerakan yang sangat baik, banyak organisasi keagamaan yang sebenarnya telah bergerak dari bawah. Untuk itu perlu FGD yang bisa membantu menyusun program-program keagamaan agar gerakan dari organisasi keagamaan di Kabupaten Maros bisa lebih tertata,” ungkap Chaidir.

Chaidir mengungkap, gerakan literasi Qur’an dilakukan untuk kembali menumbuhkan budaya membaca dan mempelajari Alquran.

“Sebelumnya budaya literasi Qur’an di Kabupaten Maros pernah dilakukan. Untuk itu saya bersama ibu wakil bupati ingin kembali menggaungkan, juga sebagai bentuk pelaksanaan dari visi misi kami yakni Maros Religius,” ungkapnya.

Baca Juga :  Komit Maros Salurkan Bantuan Laptop dan Printer untuk Komunitas Anak Sungai Rammang-Rammang

Saat ini sebut Chaidir, dirinya bersama ibu wabup sedang aktif menggelar Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) di 14 kecamatan. Bersama Kemenag Maros sebelumnya juga telah terjun ke masyarakat untuk menyebarkan Al-Qur’an, satu rumah saty Al-Qur’an.

“Kami bagi tugas, ibu wabup yang buka kegiatan MTQ, saya yang hadir saat penutupan. Mendukung literasi Qur’an, kami sudah ada kegiatan membagikan Al-Qur’an, sisa target kita selanjutnya adalah masyarakat bisa membacanya,” sebutnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD, Haeriah Rahman yang turut hadir membersamai FGD terlihat sangat bersemangat dengan gerakan Literasi Qur’ani Butta Salewangan. Dirinya mengungkap, sangat penting untuk dapat membumikan Literasi Qur’an.

“Ini adalah gerakan jilid kedua membumikan literasi Qur’an, tindak lanjut dari deklarasi Qur’an yang telah dilakukan. Maros ini punya banyak potensi, setiap desa dan kelurahan ada penyuluh agamanya, mari kita bergerak bersama membumikan literasi Qur’ani,” sebuntnya.

Baca Juga :  KPU Palopo Segera Pleno Penetapan Wali Kota Terpilih

Setelah beberapa kali terjun mengunjungi masyarakat, Anggota Komisi III DPRD Maros ini masih juga mendapatkan masyarakat yang tidak bisa membaca Alquran.

“Literasi Qur’an berarti mencakup membaca dan menulis Alqur’an, Alqur’an ini pedoman kita sebagai umat islam. Kolaborasi organisasi keagamaan ini semoga bisa membantu menuntaskan buta hijayyah,” ungkapnya.

Menambahkan usulan pada FGD, Haeriah mengusulkan untuk memasukkan program 10 menit literasi di setiap awal pembelajaran. Menurutnya, waktu 10 menit meski tidak lama tetapi dilakukan terus menerus akan menumbuhkan budaya literasi Qur’an yang baik.

“Dibanku sekolah juga meski sudah ada mata pelajaran Agama Islam, juga bisa kita terapkan Literasi Alqur’an. Pelajaran agama islam paling hanya satu kali sepekan, bisalah kita usulkan di tiap awal pembelajaran diselipkan literasi Qur’an,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan