News  

Kemendikdasmen Tegaskan Wajib Belajar Prasekolah Hanya Berhasil dengan Partisipasi Semesta

Walai.id, Jakarta – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menekankan bahwa keberhasilan program nasional Wajib Belajar 1 Tahun Prasekolah serta PAUD Bermutu untuk Semua hanya dapat dicapai melalui keterlibatan menyeluruh dari berbagai pihak. Pesan tersebut mengemuka dalam Gelar Wicara Apresiasi Bunda PAUD Tingkat Nasional 2025 yang berlangsung di Jakarta, Rabu (12/11/2025).

Acara bertema “Setahun Awal, Bekal Sepanjang Hayat” itu menghadirkan 399 Bunda PAUD dari seluruh Indonesia serta lima narasumber lintas sektor yang membahas penguatan ekosistem PAUD.

Direktur PAUD Kemendikdasmen, Nia Nurhasanah, menegaskan bahwa visi Pendidikan Bermutu untuk Semua merupakan dasar menuju Indonesia Emas 2045. Ia menyebut bahwa PAUD adalah fase paling penting dalam pembangunan sumber daya manusia. “Pendidikan bermutu harus inklusif, adaptif, dan partisipatif. PAUD adalah titik awal perjalanan belajar anak sekaligus fondasi pembangunan bangsa,” ujarnya. Ia menjelaskan bahwa PAUD Bermutu diwujudkan melalui layanan holistik integratif yang mencakup pendidikan, kesehatan, gizi, pengasuhan, dan perlindungan.

Baca Juga :  Kemkomdigi Ajak Seluruh Pemangku Kepentingan Perkuat Penegakan UU PDP

Nia juga merinci tiga strategi utama pelaksanaan Wajib Belajar 1 Tahun Prasekolah. Pertama, perluasan akses melalui pembangunan Unit Sekolah Baru, Ruang Kelas Baru, PAUD–SD Satu Atap, serta penegerian PAUD. Kedua, peningkatan mutu melalui akreditasi, penguatan kualitas pembelajaran, dan pemenuhan layanan PAUD holistik integratif. Ketiga, peningkatan tata kelola melalui penguatan regulasi, kelembagaan, dan dukungan anggaran. “Kunci keberhasilan seluruh program adalah Partisipasi Semesta. Bunda PAUD harus menjadi penggerak utamanya,” kata Nia.

Sementara itu, Guru Besar UIN, Maila Dinia Husni Rahiem, menyoroti pentingnya investasi pendidikan anak usia dini dari perspektif ilmu pengetahuan dan ekonomi. Ia menyebut lebih dari 80 persen perkembangan kompetensi anak terjadi sebelum usia enam tahun. Selain itu, investasi di PAUD disebut memberikan tingkat pengembalian tertinggi, yakni 7–10 persen per tahun sebagaimana riset ekonom peraih Nobel, James Heckman. “PAUD adalah jendela kesempatan yang tidak terbuka selamanya. Kita sedang berinvestasi pada infrastruktur otak calon pemimpin Indonesia Emas 2045,” ujarnya.

Baca Juga :  Panel Interaktif Digital Ubah Cara Belajar di Sekolah, Antusiasme Siswa Meningkat

Pekerja kreatif sekaligus orang tua, Nycta Gina, juga menekankan pentingnya pengasuhan responsif di rumah. Menurutnya, peran orang tua tetap penting meski anak telah mengikuti PAUD. “Pengasuhan penuh empati dan stimulasi sederhana di rumah adalah fondasi utama. Orang tua adalah guru pertama yang harus bersinergi dengan PAUD dan Posyandu,” pesannya.

Gelar Wicara Apresiasi Bunda PAUD Tingkat Nasional 2025 kembali menegaskan bahwa PAUD merupakan titik hulu pembangunan nasional. Dengan menggerakkan Partisipasi Semesta dari pusat hingga desa, upaya mewujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua serta keberhasilan Wajib Belajar 1 Tahun Prasekolah diyakini semakin dekat, menjadi pijakan penting bagi generasi menuju Indonesia Emas 2045.