Walai.id, Malaysia – ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA) menjadi salah satu topik utama dalam Pertemuan High Level Task Force on ASEAN Economic Integration (HLTF-EI) ke-48 yang digelar Malaysia sebagai Ketua ASEAN 2025 pada 4–5 Agustus 2025 di Sultan Ahmad Shah International Convention Center (SASICC), Kuantan, Pahang.
Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Edi Prio Pambudi, selaku Ketua Delegasi RI, menyatakan bahwa DEFA dapat menjadi terobosan ASEAN dalam merespons tantangan global. Penyelesaian DEFA akan menjadi penanda kesiapan kawasan menuju kolaborasi ekonomi digital yang terbuka untuk semua pihak.
“Perkembangan kecerdasan buatan dan mobilitas data sangat cepat. ASEAN harus fleksibel dan solid dalam negosiasi agar perundingan DEFA bisa selesai tahun ini,” ujar Edi, pada Senin, 11/8/2025.
Dalam forum tersebut, disampaikan bahwa pembahasan DEFA telah mencapai kemajuan dengan penyelesaian 55% paragraf substantif. Target penyelesaian substantif tahun ini diharapkan mencapai minimal 70%, mencakup isu penting seperti transaksi elektronik, kecerdasan buatan, keamanan siber, hingga pengembangan talenta digital.
Indonesia, yang meluncurkan negosiasi DEFA saat memegang Keketuaan ASEAN 2023, menegaskan komitmennya untuk bersikap fleksibel agar target tercapai. Keberhasilan ini juga akan mendukung Priority Economic Deliverables(PED) Malaysia.
Forum HLTF-EI ke-48 turut membahas tantangan ekonomi global, kebijakan tarif Amerika Serikat, hambatan perdagangan dan investasi, serta perkembangan ekonomi digital yang mempengaruhi lanskap regional. Pertemuan juga menjadi ajang pembahasan Visi ASEAN Pasca 2025, termasuk penyusunan ASEAN Economic Community Strategic Plan 2026–2030.
Acara ditutup dengan penyerahan simbolis mandat keketuaan HLTF-EI kepada Filipina yang akan memimpin ASEAN pada 2026, dengan fokus pada penguatan perdagangan dan investasi, ekonomi digital, inovasi, ekonomi kreatif, keberlanjutan, dan penguatan UMKM.
Pertemuan ini dihadiri delegasi negara anggota ASEAN, Sekretariat ASEAN, serta Timor Leste, dengan perwakilan Indonesia dari Asdep Kerja Sama Ekonomi Regional Kemenko Perekonomian dan Konsulat Jenderal RI Johor Bahru.