News  

Ekonomi RI Tumbuh 5,12%, Digital Jadi Andalan Baru

Bandung, Walai.id – Pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan tren positif. Berdasarkan data terbaru, ekonomi nasional tumbuh sebesar 5,12% pada kuartal kedua 2025, tertinggi dalam beberapa kuartal terakhir.

Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam pembukaan Rakorkernas ke-34 APINDO di Bandung, Selasa (5/8/2025).

Airlangga menilai pertumbuhan tersebut menjadi sinyal kuat pemulihan ekonomi, tercermin dari membaiknya kinerja sejumlah perusahaan, khususnya di sektor ritel. Ia juga mencermati pergeseran konsumsi masyarakat yang kini cenderung lebih selektif dan berbasis digital, dengan lonjakan signifikan pada transaksi e-commerce.

“Dengan tren digital yang terus meningkat, kita melihat sektor ini menjadi pengungkit ekonomi yang tidak tumbuh linear, tapi melesat,” ujar Airlangga.

Baca Juga :  Tunasdigital.id, Panduan Baru Bagi Orang Tua Lindungi Anak di Dunia Maya

Menurutnya, ekonomi digital kini menyumbang lebih dari 15,5% PDB global, dan Indonesia menguasai sekitar 40% pasar digital di ASEAN. Untuk memperkuat posisi tersebut, ASEAN tengah mendorong implementasi Digital Economy Framework Agreement (DEFA), dengan target ekonomi digital ASEAN mencapai USD2 triliun, dan Indonesia ditargetkan capai USD600 miliar pada 2030.

“E-commerce menjadi tulang punggung pertumbuhan. Apalagi 99,9% bea masuk e-commerce ASEAN kini sudah 0%,”jelasnya.

Di sisi lain, Pemerintah juga menyiapkan berbagai strategi untuk memperkuat permintaan domestik dan menjaga sektor eksternal. Ini termasuk stimulus ekonomioptimalisasi devisa hasil ekspor (DHE), serta ekspansi perjanjian dagang seperti CEPA dan FTA.

Menjawab tekanan yang dihadapi industri padat karya akibat tarif dagang negara tujuan ekspor, pemerintah telah meluncurkan skema Kredit Industri Padat Karya guna memperbarui mesin dan teknologi produksi.

Baca Juga :  BLT Kesra Kini Lebih Cepat Berkat Digitalisasi Sistem PT Pos Indonesia

Airlangga juga menyinggung peran Indonesia dalam forum-forum ekonomi internasional. Posisi Indonesia dinilai semakin strategis, karena mengusung politik luar negeri bebas aktif dan keterlibatan dalam forum seperti G20, BRICS, RCEP, ASEAN, serta sedang mengupayakan keanggotaan dalam OECD dan CPTPP.

“Saya optimis target pertumbuhan bisa tercapai, apalagi jika para champion industri yang tergabung dalam APINDO ikut bergerak serentak di daerahnya masing-masing,” tegasnya.

Acara ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional seperti Menteri Ketenagakerjaan YassierliMenteri UMKM Maman AbdurrahmanGubernur Jabar Dedi Mulyadi, serta tokoh dunia usaha seperti Shinta W. Kamdani (Ketum APINDO)Anindya Bakrie (Ketum KADIN), dan jajaran pengurus APINDO dari berbagai daerah.