Walai.id, Jakarta – Anggota Ombudsman Republik Indonesia Johanes Widijantoro melakukan peninjauan langsung terhadap pelaksanaan program Sekolah Rakyat di Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan Profesi (Pusdiklatbangprof) Kementerian Sosial RI, Jakarta Selatan, Rabu (16/7/2025). Pemantauan ini bertujuan memastikan kualitas pelayanan publik sekaligus memperluas akses pendidikan bagi kelompok masyarakat yang rentan.
Dalam kunjungan tersebut, Johanes berdialog dengan Hasim, Kepala Pusdiklatbangprof Kemensos, dan meninjau langsung materi pembelajaran, metode pengajaran, serta sarana dan prasarana yang digunakan. Ia menegaskan bahwa program ini merupakan langkah penting dalam pemberdayaan masyarakat rentan, serta harus dilaksanakan secara transparan dan bebas dari praktik maladministrasi.
“Kami ingin memastikan setiap program sosial menjawab kebutuhan masyarakat dan berjalan tanpa penyimpangan,” tegas Johanes.
Pihak Pusdiklatbangprof menyambut baik keterlibatan Ombudsman RI. Hasim menyebut pemantauan ini memberikan masukan berarti yang akan dijadikan acuan dalam penyusunan indikator capaian program. Menurutnya, keterlibatan lembaga pengawas eksternal dapat memperkuat kualitas layanan secara menyeluruh.
“Kehadiran Ombudsman menjadi bagian dari proses evaluasi. Masukan yang diberikan akan kami gunakan untuk meningkatkan efektivitas program secara berkelanjutan,” ujar Hasim.
Saat ini, Sekolah Rakyat melayani sekitar 100 siswa dari berbagai jenjang, dan ditargetkan meningkat menjadi 1.000 peserta pada tahun 2026, mencakup SD hingga SMA. Peningkatan ini diharapkan dapat tercapai melalui penguatan program dan kerja sama dengan berbagai pihak.
Johanes menutup pemantauannya dengan memberikan apresiasi terhadap komitmen Kemensos dalam menyediakan pendidikan alternatif yang inklusif. Ia berharap Sekolah Rakyat mampu mengatasi kesenjangan pendidikan dan menjadi pendorong perubahan sosial yang signifikan.
“Ini adalah upaya nyata dalam memperluas akses pendidikan. Semoga Sekolah Rakyat bisa menjadi solusi dalam memutus rantai kemiskinan dan membangun generasi penerus yang berdaya,” pungkasnya.