WALAI.ID, JAKARTA – Dalam rangkaian Pasar Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) 2025, Kementerian Kehutanan (Kemenhut) kembali menegaskan pentingnya program M4CR (Mangroves for Coastal Resilience).
Program ini disebut bukan hanya menjaga kelestarian lingkungan, tetapi juga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.
Melalui M4CR, ekosistem pesisir diperkuat dengan rehabilitasi mangrove di berbagai provinsi di Indonesia. Namun manfaatnya lebih luas: mangrove berperan melindungi dari abrasi dan intrusi air laut, menyerap karbon, serta memberi dampak ekonomi melalui silvofishery, ekowisata, dan produk turunan seperti sirup, batik, hingga pewarna alami.
“M4CR membuktikan bahwa rehabilitasi mangrove memberi manfaat ganda, melindungi pesisir sekaligus membuka sumber penghidupan baru. Rehabilitasi bukan hanya menanam pohon, tapi juga menanam harapan,” ujar Direktur Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan (PDASRH) Dyah Murtiningsih, dalam media briefing Pasar RHL 2025, pada Rabu (20/8/2025).
Dyah menambahkan, aspek sosial program ini juga terasa karena masyarakat dilibatkan sejak tahap perencanaan hingga pemanfaatan, sehingga tumbuh rasa memiliki dan gotong royong.
Pasar RHL 2025 pun menjadi ajang untuk memperkenalkan berbagai produk hasil rehabilitasi, termasuk inovasi dari M4CR.
“Pasar RHL adalah etalasenya, M4CR adalah buktinya. Mari kita jaga mangrove, lindungi pesisir, dan sejahterakan masyarakat,” pungkas Dyah.