News  

RI–Peru Sepakati CEPA dan Kerja Sama Pemberantasan Narkotika

Walai.id, Jakarta – Indonesia dan Peru resmi menandatangani tiga dokumen kerja sama strategis dalam kunjungan kenegaraan Presiden Peru, Dina Ercilia Boluarte Zegarra, ke Indonesia pada Senin (11/8/2025).

Salah satu dokumen penting yang ditandatangani adalah Indonesia–Peru Comprehensive Economic Partnership Agreement (IP-CEPA) yang diharapkan dapat memperluas akses pasar dan meningkatkan aktivitas perdagangan kedua negara.

Presiden Prabowo Subianto menyampaikan apresiasi atas keberhasilan penyelesaian perundingan CEPA dalam waktu singkat. “Biasanya perundingan ini memakan waktu bertahun-tahun. Indonesia dan Peru berhasil menyelesaikannya hanya dalam 14 bulan,” ujarnya di Istana Merdeka, Jakarta.

Baca Juga :  Prabowo Beri Arahan ke Anggota KADIN Sebelum Retreat Nasional

Menurut Presiden Prabowo, CEPA akan membuka peluang kerja sama di semua sektor guna mendorong perdagangan yang saling menguntungkan. Presiden Peru, Dina Boluarte, turut menyambut baik kesepakatan ini dan meyakini bahwa perjanjian tersebut akan membawa manfaat nyata bagi pelaku usaha dan masyarakat di kedua negara.

“Ketika berlaku, CEPA akan memperkuat hubungan perdagangan, mendorong pertukaran barang, serta menjadi dasar kerja sama di bidang investasi, jasa, perdagangan elektronik, dan lainnya,” ungkap Presiden Dina Boluarte.

Baca Juga :  Ribuan Warga Padati CFD Jakarta Rayakan HKAN 2025

Selain CEPA, kedua negara juga menandatangani deklarasi bersama untuk memperingati 50 tahun hubungan diplomatik, yang memuat komitmen memperdalam kerja sama dan mengeksplorasi peluang baru di berbagai bidang.

Dokumen ketiga adalah memorandum saling pengertian antara Badan Narkotika Nasional (BNN) RI dan Komisi Nasional untuk Pengembangan dan Hidup tanpa Narkoba Republik Peru. Kesepakatan ini mencakup kerja sama teknis pemberantasan produksi, persiapan, dan perdagangan ilegal narkotika, psikotropika, serta bahan prekursor.

“Kita sepakat kerja sama dalam pemberantasan narkotika dan perdagangan ilegal yang membahayakan kedua negara,” tegas Presiden Prabowo.