News  

Konektivitas Jadi Kunci Layanan Kesehatan Digital bagi 53 Juta Pelajar

Tangerang, Walai.id – Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menegaskan bahwa infrastruktur konektivitas digital menjadi fondasi utama dalam mendukung pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) Sekolah. Program ini menargetkan lebih dari 53 juta peserta didik di 282.317 sekolah dari ujung barat hingga timur Indonesia.

Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, mengatakan bahwa keandalan jaringan internet menjadi krusial karena seluruh proses pendataan dilakukan secara daring melalui aplikasi khusus.

“Dengan skala pelaksanaan yang sangat besar, volume data yang dikumpulkan pun luar biasa. Oleh karena itu, konektivitas yang stabil sangat penting,” ujar Meutya saat meninjau pelaksanaan CKG Sekolah di SMPK Penabur Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, Senin (4/8/2025).

Baca Juga :  Pemerintah Gaspol! Targetkan Ekonomi RI Tumbuh 8% di 2029

Kemkomdigi, lanjut Meutya, terus melakukan pemantauan terhadap kualitas jaringan di seluruh wilayah pelaksanaan program. Monitoring mencakup jaringan tetap (fixed broadband) maupun jaringan seluler.

Senada, Direktur Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan, Lucia Rizka Andalusia, menyampaikan bahwa keterbatasan jaringan internet di sejumlah daerah masih menjadi tantangan yang harus diatasi demi kelancaran input data hasil pemeriksaan.

Baca Juga :  Presiden Prabowo Melayat Kwik Kian Gie, Kenang Sosok Pemikir Ekonomi Pancasila

“Kami menggunakan sistem digital untuk mencatat hasil pemeriksaan siswa, sehingga dukungan Kemkomdigi terhadap ketersediaan sinyal menjadi sangat vital,” ujar Rizka.

Program CKG Sekolah merupakan inisiatif strategis untuk memperkuat kualitas layanan kesehatan bagi generasi muda Indonesia, yang digadang-gadang sebagai generasi emas masa depan.

CKG Sekolah sendiri merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang dicanangkan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, dan menjadi program unggulan kedua setelah Makan Bergizi Gratis (MBG).