WALAI.ID, MAKASSAR — Ketua Badan Pengurus Wilayah (BPW) Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR) Provinsi Sulawesi Selatan, Ir. Hasbi Syamsu Ali, melakukan audiensi dengan Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana, di Mapolrestabes Makassar, pada Kamis (31/7) sore.
Pertemuan ini digelar sebagai respons atas sejumlah insiden yang menyeret nama organisasi mahasiswa asal Luwu Raya, IPMIL Raya, dalam beberapa konflik kampus yang terjadi belakangan ini.
Dalam pertemuan tersebut, Hasbi hadir bersama jajaran pengurus KKLR Sulsel dan perwakilan mahasiswa dari IPMIL Raya yang sedang menempuh studi di Makassar.
Audiensi ini menjadi bentuk kepedulian KKLR terhadap situasi yang tengah dihadapi mahasiswa Luwu Raya, serta upaya membangun komunikasi aktif dengan aparat keamanan.
“Audiensi ini bukan hanya silaturahmi kelembagaan, tapi juga bentuk keprihatinan kami atas situasi yang melibatkan anak-anak kami di organisasi IPMIL di Kota Makassar akhir-akhir ini,” ujar Hasbi usai pertemuan.
Hasbi menjelaskan bahwa sejumlah insiden yang terjadi tidak dapat langsung dikaitkan dengan organisasi IPMIL Raya secara institusional.
Menurutnya, tindakan oknum individu tidak bisa serta-merta dijadikan alasan untuk memberi stigma negatif terhadap organisasi mahasiswa tertua asal Luwu Raya itu.
“Kami prihatin. Jangan karena ulah segelintir oknum, IPMIL lantas dicap buruk oleh publik. Banyak orang tua mahasiswa dari Luwu Raya menghubungi saya, cemas dengan kondisi anak-anak mereka yang kuliah di Makassar setelah adanya insiden penyerangan oleh orang tak dikenal di kampus,” jelasnya.
Selain itu, Hasbi juga menyayangkan publisitas yang tidak berimbang serta aneka provokasi melalui sosial media yang memposisikan IPMIL dalam stigma negatif sebagai biang kerok dan pembuat onar.
“Setelah kami investigasi dan klarifikasi menyeluruh, ternyata di banyak kasus IPMIL yang justru menjadi korban. Tidak seperti yang viral di sosmed belakangan ini,” bebernya.
Untuk diketahui, pada Selasa (29/7) lalu, KKLR Sulsel telah memfasilitasi pertemuan seluruh pengurus IPMIL Raya di HSA Building guna melakukan klarifikasi menyeluruh terhadap rentetan kejadian yang menyeret nama IPMIL.
Karenanya, dalam audiensi bersama Kapolrestabes Makassar KKLR menyerahkan sejumlah dokumen berisi kronologi insiden dan ketegangan yang diduga menjadi pemicu berkembangnya beberapa kasus yang menyeret nama IPMIL Raya.
“Kami ingin duduk persoalan ini dipahami secara utuh, tidak parsial. Masyarakat harus diberi informasi yang proporsional agar tidak mudah terprovokasi oleh narasi sesat atau stigmatisasi yang tidak berdasar,” tegas Hasbi.
Menanggapi audiensi itu, Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana menegaskan bahwa pihaknya akan menangani seluruh laporan dan dugaan pelanggaran hukum secara profesional dan berimbang, baik yang melibatkan oknum mahasiswa asal Luwu Raya maupun teror terhadap anggota IPMIL di sejumlah kampus.
“Semua sedang berproses. Kami telah mengerahkan anggota untuk mengidentifikasi pelaku dan menyelidiki rangkaian kejadian. Tugas utama kami menjaga keamanan dan ketertiban di Makassar. Insya Allah kami akan bekerja profesional dan adil,” ujarnya.
Hasbi menyampaikan apresiasinya atas sikap terbuka dan komunikatif Kapolrestabes Makassar. Ia berharap komunikasi antara KKLR dan aparat kepolisian dapat terus terjalin, tidak hanya dalam penanganan isu mahasiswa Luwu Raya, tapi juga dalam konteks menjaga harmoni dan ketertiban di Kota Makassar secara umum.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut Sekretaris BPW KKLR Sulsel Asri Tadda, Wakil Ketua Bidang Pengembangan SDM Hamzah Jalante, Wakil Sekretaris Penanganan Konflik Ridwan “Lee” Fattah, Wakil Ketua Bidang OK BPP KKLR Baharuddin Solongi, Wasekjen Bidang Informasi, Komunikasi dan Multimedia BPP KKLR Isra Lian, Ketua Umum PB IPMIL Raya Abdul Hafid, serta beberapa pengurus KKLR dan IPMIL Raya lainnya. (*)