News  

Menko PMK Dorong Digitalisasi Kampus di Pesantren

Walai.id, Kediri – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, menegaskan pentingnya penguatan akses pendidikan tinggi di lingkungan pondok pesantren melalui pendekatan digital, Senin (14/7/2025).

Hal ini disampaikan saat meresmikan layanan Sentra Layanan Universitas Terbuka (SALUT) berbasis pesantren di Pondok Pesantren Tarbiyatul Qur’an Al-Falah, Kabupaten Kediri, pada Minggu (13/7).

Pratikno menilai digitalisasi menjadi kunci untuk memperluas jangkauan pendidikan, terutama bagi komunitas yang selama ini memiliki keterbatasan akses seperti para santri. Ia menyebut Universitas Terbuka (UT) sebagai institusi yang memiliki peran strategis dalam hal ini, karena mampu mengakomodasi pembelajaran fleksibel berbasis teknologi.

“Kami melihat pentingnya peran digital dalam pendidikan. UT punya kemampuan menjangkau masyarakat melalui sistem daring, termasuk pesantren,” jelas Pratikno.

Baca Juga :  Ombudsman–IPOSS Kolaborasi Benahi Tata Kelola Sawit

Ia bahkan mengisahkan bahwa dirinya secara khusus mengajak Prof. Ojat Darojat mantan Rektor UT untuk bergabung di Kemenko PMK sebagai Deputi yang membidangi peningkatan kualitas pendidikan. Langkah ini diambil guna memastikan akses perguruan tinggi bisa lebih merata hingga ke komunitas pesantren.

Kemenko PMK bersama kementerian dan lembaga lainnya tengah berupaya mendorong kehadiran pendidikan tinggi yang mudah dijangkau oleh masyarakat, termasuk kalangan pesantren. Pratikno menekankan, penyediaan layanan pendidikan seperti SALUT harus tetap menjaga standar mutu akademik.

“Pendidikan tinggi harus hadir lebih dekat, tanpa mengorbankan kualitas. Kehadiran SALUT menjadi bentuk konkret agar santri tetap bisa melanjutkan kuliah tanpa harus meninggalkan lingkungan pesantren,” tegasnya.

Baca Juga :  Jelang Kunjungan ke Eropa, Presiden Prabowo Pimpin Ratas Virtual

Ia mengajak para pengasuh pesantren untuk turut mengawal program ini, demi mendukung pengembangan SDM yang sehat secara fisik, moral, mental, dan juga kompeten secara akademik. Menko PMK berharap SALUT menjadi sarana strategis dalam membentuk generasi unggul yang berdaya saing tinggi.

Selain di Pondok Pesantren Al-Falah Ploso, Pratikno juga meresmikan enam titik SALUT baru, yaitu: SALUT Anak Bangsa di Nganjuk, SALUT Bina Insan Cendikia di Tulungagung, SALUT Nurul Haromain Pujon di Malang, serta tiga titik di Kediri: Lumanjada Darussalam, Lumanjada HQ, dan Lumanjada Assakur.

Dalam kesempatan yang sama, juga dilakukan penandatanganan kerja sama antara UT Malang dan pengelola masing-masing pesantren penyelenggara SALUT. Tak hanya itu, bantuan pendidikan turut diserahkan kepada mahasiswa penghafal 30 juz Al-Qur’an dari UT Malang.