News  

Irfan AB Terima Keluhan Warga Maros Saat Kunjungan Pengawasan

WALAI.ID, MAROS – Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Muhammad Irfan AB, melakukan kunjungan pengawasan di Kelurahan Baju Bodoa, Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros, pada Sabtu (28/6/2025). 

Kegiatan ini merupakan bagian dari tugas DPRD untuk mengawasi pelaksanaan program-program Pemerintah Provinsi Sulsel sekaligus mempererat silaturahmi dengan masyarakat yang diwakilinya.

Hadir dalam kegiatan ini antara lain Ketua Karang Taruna Kelurahan Baju Bodoa, Yusran, Lurah Baju Bodoa Asdar, perwakilan Forum Dara Daeng Kabupaten Maros, tokoh pemuda, tokoh masyarakat, dan tokoh perempuan setempat.

Lurah Baju Bodoa, Asdar, menekankan pentingnya forum ini. “Kunjungan pengawasan ini sangat penting sebagai ajang evaluasi terhadap program-program pemerintah provinsi yang telah berjalan,” ujarnya.

Irfan AB, yang juga Ketua Fraksi Harapan DPRD Sulsel, menegaskan bahwa pengawasan merupakan bagian krusial dalam menjalankan amanat rakyat. 

Baca Juga :  Kolaborasi UMI dan PKK Sanrobone Hadirkan Inovasi Jelly Cegah Stunting

“Kami mengawasi pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah daerah agar berjalan sesuai rencana dan anggaran. Ini untuk memastikan bahwa setiap program pemerintah dapat dipertanggungjawabkan kepada rakyat,” tegasnya.

Ia juga menyoroti pentingnya pelayanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan. Menurutnya, kualitas sumber daya manusia (SDM) merupakan modal utama negara. “Karena modal negara ini yang paling penting adalah kualitas SDM yang tangguh dan berdaya saing,” kata Irfan.

Ia menyebut program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang diusung Kabinet Prabowo-Gibran, bertujuan meningkatkan kualitas SDM sejak dini. Ia juga mengapresiasi keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mewajibkan pemerintah menyediakan pendidikan dasar secara gratis.

Dalam forum tersebut, warga juga menyampaikan sejumlah keluhan. Tifa dari Forum Dara Daeng menyoroti tingginya angka kecelakaan di Kecamatan Tanralili akibat aktivitas kendaraan tambang. 

“Anak-anak sekolah dan warga sangat terganggu dengan lalu-lalang mobil tambang di jam-jam sibuk,” ungkapnya.

Baca Juga :  Gerakan Rakyat Sulsel Gelar Rakor, Siapkan Strategi Politik Menuju 2029

Sementara itu, Heru mengeluhkan kondisi jembatan gantung yang rusak parah dan membahayakan pengendara motor. 

“Jembatan ini dilintasi sekitar 500 orang per hari menuju tempat kerja. Ada lubang besar yang mengancam keselamatan, ditambah kiriman sampah yang menumpuk di area Maros Baru,” jelasnya.

Menanggapi hal tersebut, Irfan AB memberikan peringatan kepada pemilik tambang agar mematuhi aturan jam operasional, terutama di waktu-waktu krusial seperti jam sekolah. 

“Kita tidak ingin tambang membahayakan keselamatan warga, apalagi anak-anak sekolah,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Irfan AB juga mengumumkan rencana pembukaan SMAN 15 di Mandai, yang akan menempati bekas gedung ATKP Maros. 

“InsyaAllah Tahun ini kita ada sekolah baru di Kecamatan Mandai, pemerintah Provinsi sedang mengupayakan pembukaan sembilan kelas baru untuk menampung siswa,” pungkasnya.