News  

Operasional Kedatangan Jemaah Haji Indonesia Beralih dari Madinah ke Jeddah, 17 Mei 2025

Walai.id, Jeddah – Pelayanan penerimaan jemaah haji Indonesia memasuki babak baru dengan berakhirnya gelombang pertama kedatangan di Bandara Amir Muhammad bin Abdulaziz (AMAA), Madinah, dan dimulainya gelombang kedua di Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah, Sabtu (17/5).

Data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama mencatat, sebanyak 103.806 jemaah dari 266 kloter telah tiba di Madinah sejak 2 Mei hingga 17 Mei 2025. Dari jumlah tersebut, 22.359 adalah jemaah lanjut usia. Penerbangan melibatkan tiga maskapai yakni Garuda Indonesia (127 kloter), Saudia Airlines (126 kloter), dan Lion Air (13 kloter).

Kepala Sektor 3 PPIH Bandara Madinah, Abdul Rohim Rahmat, menyampaikan bahwa Kloter JKS 31 dari Embarkasi Jawa Barat menjadi penutup kedatangan gelombang pertama. “Alhamdulillah, prosesi kedatangan dan pemberangkatan kloter terakhir berjalan lancar dan tertib, berkat sinergi seluruh tim di lapangan,” ujarnya.

Abdul Rohim menambahkan bahwa meskipun awal operasional menghadapi beberapa tantangan terutama dalam pengaturan transportasi dari bandara ke hotel, koordinasi intensif antara Siskohat dan pihak Syarikah berhasil mengatasi masalah tersebut.

Fokus layanan kini bergeser ke Jeddah, yang pada hari yang sama mulai menerima kedatangan gelombang kedua dengan 14 kloter pertama yang tiba melalui Bandara Internasional King Abdulaziz.

Baca Juga :  Gakkumhut dan Bakamla Amankan 443 Batang Kayu Ilegal di Batam

Konsul Jenderal RI di Jeddah, Yusron B. Ambary, menyambut kedatangan dua kloter perdana dari Embarkasi Padang (PDG-8) dan Jakarta-Pondok Gede (JKG-37) yang mendarat pada pukul 05.25 dan 06.55 waktu Arab Saudi. Ia mengimbau jemaah untuk menjaga kesehatan, memperbanyak minum air, dan tidak memaksakan ibadah sunnah selama masa transit dan pelaksanaan ibadah.

Terkait layanan transportasi, Kepala Daker Bandara Jeddah, Abdul Basir, menjelaskan seluruh proses dioperasikan oleh perusahaan penyedia layanan (Syarikah). Untuk memudahkan identifikasi, jemaah mendapatkan pita atau stiker penanda sejak di embarkasi, dan koper ditandai sesuai Syarikah yang melayani.

“Penandaan khusus juga diterapkan untuk kloter gabungan yang dilayani lebih dari satu Syarikah agar tidak terjadi kekeliruan,” kata Abdul Basir.

Daker Bandara Jeddah telah menyiapkan layanan lebih lengkap dibanding Madinah, termasuk posko kesehatan darurat dan kendaraan khusus untuk lansia serta pengguna kursi roda.

Berikut daftar 14 kloter yang dijadwalkan tiba di Bandara King Abdulaziz pada 17 Mei 2025:

Baca Juga :  17 Juta Bibit Pohon Ditargetkan Dibagikan Kemenhut Sepanjang 2025
  • Kloter 8 Embarkasi Padang (PDG 8)
  • Kloter 37 Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG 37)
  • Kloter 12 Embarkasi Lombok (LOP 12)
  • Kloter 7 Embarkasi Balikpapan (BPN 7)
  • Kloter 13 Embarkasi Medan (KNO 13)
  • Kloter 22 Embarkasi Makassar (UPG 22)
  • Kloter 15 Embarkasi Batam (BTH 15)
  • Kloter 38 Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG 38)
  • Kloter 50 Embarkasi Solo (SOC 50)
  • Kloter 12 Embarkasi Palembang (PLM 12)
  • Kloter 51 Embarkasi Solo (SOC 51)
  • Kloter 16 Embarkasi Batam (BTH 16)
  • Kloter 51 Embarkasi Surabaya (SUB 51)
  • Kloter 7 Embarkasi Banjarmasin (BDJ 7)

Peralihan layanan ini menandai dimulainya tantangan baru dalam pelayanan jemaah haji. Koordinasi yang solid antara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di embarkasi dan petugas di Arab Saudi menjadi kunci keberhasilan seluruh proses haji.